Ntvnews.id, Jakarta - Keluarga siswa SMK Negeri 4 Semarang (GRO), seorang korban penembakan oleh oknum polisi dari Satresnarkoba Polrestabes Semarang mengaku mendapat intervensi dari sejumlah oknum polisi.
Keluarga korban, Diah Pitasari mengatakan, keluarganya sempat didatangi pihak kepolisian ke rumah korban di Kecamatan Semarang Barat.
Kehadiran mereka, kata dia, diduga para polisi yang meminta keluarga korban untuk memberikan pernyataan agar ikhlas atas kepergian GRO dan meminta agar kasus penembakan ini tidak dilanjutkan ke ranah hukum.
Terkait permintaan tersebut, Diah menegaskan keluarga korban menolak untuk membuat pernyataan yang diminta oleh pihak kepolisian tersebut.
Kelurga korban berharap ada hukuman setimpal bagi pelaku yang tidak hanya mendapatkan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH).
Namun juga pelaku dijerat dengan hukum pidana penjara atas kasus pembunuhan tersebut.
"Intinya kita diminta untuk memberikan statement agar keluarga ikhlas (kematian Gamma), tapi kita menolak," ujar Diah, seperti diberitakan NusantaraTV dalam program NTV Morning, Selasa, 3 Desember 2024.
Ternyata tidak hanya pihak kepolisian saja yang meminta pernyataan semacam itu, namun ada oknum wartawan yang diduga meminta keluarga korban untuk tidak bersuara atas kasus ini.
Saat itu, oknum wartawan tersebut datang bersama pihak kepolisian diduga meminta keluarga membuat video pernyataan agar tidak memperpanjang kasus penembakan yang dilakukan oknum polisi dari Satresnarkoba Polrestabes Semarang itu.
"Ada yang pakai baju biru, entah wartawan atau bukan, mau bikin video klarifikasi kalau keluarga sudah tidak memperpanjang masalah ini. Dan itu yang minta oknum wartawan tapi dapat arahan dari pihak kepolisian,” sebut ayah asuh GRO, Nursalam.
"Dari keluarga tetap tidak ada pernyataan bahwa kasusnya selesai, jadi tidak ada pernyataan resmi dari keluarga," tukasnya.
Diketahui, kasus polisi tembak siswa SMK terjadi di Semarang, Jawa Tengah. Korban sempat dirawat di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit dr Kariadi, namun nyawanya tak terselamatkan dan dinyatakan meninggal pada Minggu, 24 November 2024.
Korban penembakan anggota Polri di Semarang, Jawa Tengah diketahui merupakan siswa jurusan Teknik Mesin di SMK Negeri 4 Semarang. Korban yang diketahui berinisial GRO mengalami luka tembak di bagian punggung.
Atas kasus tersebut kini pihak kepolisian telah mengamankan oknum polisi berpangkat Aipda dengan inisial RZ yang diketahui telah melepaskan peluru yang mengenai korban.
Selain itu, polisi juga akan memeriksa 12 saksi di antaranya DP (15), AND (15), dan HRA (15), dan MPL (20).