Ntvnews.id, Jakarta - Natal adalah salah satu perayaan terbesar di dunia, yang dirayakan oleh umat Kristiani untuk memperingati kelahiran Yesus Kristus. Meskipun sering dianggap sebagai perayaan penuh kebahagiaan dan kehangatan, banyak orang tidak mengetahui berbagai fakta menarik dan unik seputar Natal yang sudah menjadi tradisi di berbagai belahan dunia.
Dilansir dari History of Christmas, Selasa, 3 Desember 2024, terdapat sejumlah fakta natal yang belum banyak diketahui orang.
1. Tanggal 25 Desember Bukanlah Tanggal Kelahiran Yesus yang Pasti
Banyak orang yang menganggap bahwa Yesus lahir pada tanggal 25 Desember, namun sebenarnya tidak ada bukti historis yang pasti mengenai tanggal kelahiran-Nya. Penetapan tanggal 25 Desember dilakukan oleh Gereja pada abad ke-4 untuk menggantikan perayaan festival pagan Romawi yang disebut "Sol Invictus" yang merayakan kelahiran matahari pada titik balik musim dingin. Meskipun tanggal ini tidak pasti, umat Kristen di seluruh dunia tetap merayakan kelahiran Yesus pada hari tersebut.
2. Pohon Natal Berasal dari Jerman
Tradisi menghias pohon Natal berakar dari Jerman pada abad ke-16. Sebelum itu, orang-orang Jerman menggunakan pohon cemara sebagai simbol kehidupan abadi dan menghiasnya dengan lilin untuk merayakan Natal. Pada abad ke-19, pohon Natal ini mulai menyebar ke Inggris dan Amerika Serikat, setelah keluarga kerajaan Inggris, terutama Queen Victoria dan Prince Albert, mulai menghias pohon Natal dengan dekorasi yang menarik.
3. Santa Claus Terinspirasi dari Santo Nikolas
Meskipun Santa Claus identik dengan sosok pria berbaju merah yang membawa hadiah, asal-usulnya sebenarnya berasal dari seorang uskup bernama Santo Nikolas. Santo Nikolas dikenal karena kemurahan hatinya dalam memberi hadiah kepada anak-anak dan orang miskin. Tradisi Santa Claus yang kita kenal sekarang ini berkembang pada abad ke-19 di Amerika Serikat, dipengaruhi oleh gambar-gambar ikonik yang muncul dalam iklan Coca-Cola pada tahun 1930-an.
4. Lagu “Jingle Bells” Awalnya Bukan Lagu Natal
Meskipun sering dianggap sebagai lagu Natal yang ikonik, lagu "Jingle Bells" sebenarnya bukanlah lagu Natal asli. Lagu ini pertama kali ditulis oleh James Lord Pierpont pada tahun 1857 dan awalnya berjudul "One Horse Open Sleigh". Pierpont menulis lagu ini untuk merayakan musim dingin, bukan secara khusus untuk merayakan Natal. Namun, seiring berjalannya waktu, lagu ini menjadi populer di perayaan Natal.
Baca juga: Penumpang Pesawat Selama Libur Natal-Tahun Baru Diprediksi Tembus 3,9 Juta Orang
5. Tradisi Menghiasi Rumah dengan Lampu Natal Bermula dari Amerika
Menghias rumah dengan lampu Natal adalah salah satu tradisi yang paling menyenangkan dan menambah semarak suasana Natal. Tradisi ini dimulai di Amerika Serikat pada akhir abad ke-19 ketika Thomas Edison menciptakan lampu listrik. Sebelum itu, orang-orang menggunakan lilin untuk menghiasi pohon Natal, yang tentunya memiliki risiko kebakaran. Lampu Natal pertama kali digunakan di luar ruangan pada tahun 1882 oleh Edward H. Johnson, rekan Edison.
6. Makanan Natal Berbeda-Beda di Setiap Negara
Di setiap negara, perayaan Natal disertai dengan hidangan khas yang berbeda-beda. Di Indonesia, misalnya, hidangan Natal sering kali berupa ayam panggang, kue cubir, atau kue kacang. Di negara-negara Eropa, menu khas Natal bisa berupa kalkun panggang, puding Natal, atau hidangan daging seperti roast beef. Di Meksiko, tamale (makanan khas berbahan dasar jagung) menjadi sajian utama saat Natal. Beragam makanan ini mencerminkan kebudayaan dan tradisi unik setiap negara dalam merayakan Natal.
7. Bunga Poinsettia Terkait dengan Natal
Bunga Poinsettia, dengan warna merah cerahnya, sering menjadi hiasan khas Natal di berbagai belahan dunia. Bunga ini pertama kali diperkenalkan ke Amerika Serikat pada tahun 1828 oleh Joel Poinsett, seorang diplomat Amerika yang membawa tanaman ini dari Meksiko. Karena warna merahnya yang mencolok, Poinsettia kemudian dikaitkan dengan perayaan Natal dan sering digunakan sebagai dekorasi Natal di banyak negara.
8. Pemberian Kado Natal Dimulai dari Santo Nikolas
Tradisi saling memberi hadiah pada hari Natal juga berasal dari Santo Nikolas. Ia dikenal dengan kebiasaannya memberi hadiah kepada orang miskin dan anak-anak, terutama pada malam Natal. Pada abad ke-19, tradisi ini menyebar luas ke seluruh dunia, dan hadiah Natal mulai diberikan kepada keluarga dan orang-orang terdekat sebagai simbol cinta dan kebersamaan. Hadiah Natal yang pertama kali diberikan bisa berupa permen atau buah-buahan, yang seiring berjalannya waktu berkembang menjadi barang-barang yang lebih beragam.
Baca juga: Jangan Bingung, Ini Tips Memilih Kado Natal untuk Orang Terkasih
9. Kartu Natal Pertama Kali Diciptakan di Inggris
Kartu Natal pertama kali diciptakan pada tahun 1843 oleh seorang Inggris bernama Henry Cole. Pada saat itu, kartu Natal berisi gambar keluarga yang sedang merayakan Natal bersama. Kartu Natal ini kemudian berkembang menjadi tradisi untuk saling mengirimkan ucapan selamat Natal kepada teman, keluarga, dan orang terdekat. Seiring berjalannya waktu, kartu Natal menjadi lebih berwarna dan bergambar berbagai adegan ikonik Natal.
10. Hari Natal Bukanlah Hari Libur di Semua Negara
Meskipun Natal adalah salah satu hari libur terbesar di banyak negara, tidak semua negara memberlakukan hari Natal sebagai hari libur. Beberapa negara dengan mayoritas penduduk non-Kristen, seperti Jepang dan Arab Saudi, tidak merayakan Natal secara resmi. Di negara-negara ini, Natal lebih banyak dirayakan sebagai perayaan sekuler atau komersial, tanpa aspek agama yang mendalam.
Perayaan Natal memang penuh dengan tradisi yang menyenangkan, namun tidak banyak yang mengetahui bahwa banyak fakta menarik dan unik di baliknya. Dari asal-usul Santa Claus yang terinspirasi dari Santo Nikolas hingga tradisi menghias pohon Natal yang berasal dari Jerman, setiap elemen dalam perayaan Natal memiliki cerita sejarahnya sendiri. Seiring berjalannya waktu, Natal terus berkembang dan menjadi perayaan yang tak hanya dinantikan oleh umat Kristiani, tetapi juga dirayakan oleh banyak orang di seluruh dunia dengan berbagai tradisi dan kebiasaan yang berbeda-beda.