Ntvnews.id, Jakarta - Buya Hamka adalah salah seorang ulama dan juga sastrawan paling dikenal di Indonesia. Pemilik nama lengkap Haji Abdul Malik Karim Amrullah tersebut diketahui lahir pada tanggal 17 Februari 1908 di Sungai Batang, Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Sepanjang hidupnya, mendiang Buya Hamka memang sangat menginspirasi banyak orang melalui berbagai karya originalnya seperti Di Bawah Lindungan Ka'Bah, Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Merantau ke Deli, dan masih banyak yang lainnya.
Buya Hamka diketahui memiliki seorang adik yang bernama Abdul Wadud Karim Amrullah. Namun, berbeda dengan Buya Hamka, sang adik memilih untuk memeluk agama Kristen dan memutuskan untuk menjadi seorang pendeta serta berganti nama menjadi Willy Amrull.
Sosok Willy Amrull
Willy Amrul Adik Kandung Buya Hamka (Google Group)
Willy Amrul diketahui lahir tanggal 7 Juni 1927 di Kampung Kubu, Sungai Batang, Maninjau, Agam, Sumatera Barat. Dengan Buya Hamka, Willy Amrull terpaut usia sekitar 19 tahun. Sejak muda, ia memang sudah memilih untuk berkelana ke luar negeri, seperti Eropa dan Amerika.
Ia mulai berangkat ke luar negeri tahun 1947 dan pada saat itu ia masih menganut agama Islam. Setelah sampai di Amerika, ia kemudian menikah pada tahun 1970 dengan seorang perempuan keturunan Indonesia bernama Vera Ellen George yang menjadi mualaf.
Selama hidup di Amerika, Willy Amrull memang aktif menjalankan kegiatan di Islamic Center di Los Angeles. Kemudian pada tahun 1977, ia memutuskan kembali pulang ke Indonesia bersama keluarga dan sempat bekerja di biro perjalanan Pacto milik Hasjim Ning di Denpasar.
Selama menetap di Bali, ia dan sang istri memiliki sebuah toko, tapi sering mengalami pencurian. Keluarga Willy pun sempat mengalami goncangan hingga Vera memilih kembali memeluk Kristen. Willy juga akhirnya memilih pindah agama Kristen mengikuti sang istri.
Pada Februari 1983 silam, adik Buya Hamka itu kemudian dibaptis oleh Pendeta Gereja Baptis Gerard Pinkston di Kebayoran Baru. Peristiwa ini terjadi hampir dua tahun usai Buya Hamka menghembuskan napas terakhirnya pada 24 Juli 1981 silam.
Memutuskan Jadi Pendeta
Ilustrasi Gereja (Pixabay)
Tak lama setelah itu, Willy Amrull kemudian menjadi pendeta di Gereja Pekabaran Injil Indonesia. Sebagai seorang pendeta, salah satu kewajiban Willy Amrull adalah untuk menyebarkan ajaran agama. Pada tahun 1996, ia ditugaskan menyebarkan syiar di kampung halamannya di Sumatera Barat.
Awalnya dia tidak memperkenalkan diri sebagai misionaris. Namun, ia mengaku sebagai pengusaha yang bekerja untuk Kedutaan RI di Amerika Serikat. Ia juga memakai nama samaran Badru Amrullah. Misinya berjalan lancar berkat bantuan dari Yanuardi Koto, Ketua PSKB dari Lubuk Basung.
Yanuardi Koto adalah seorang pendeta dari Gereja Protestan Indonesia Barat dan diangkat sebagai pembina Persekutuan Kristen Sumatera Barat (PKSB) dan mereka berhasil merekrut anak muda Minang. Willya menyebut bahwa proses ini disebut dengan istilah pemuridan. Hal ini dijelaskan secara lengkap melalui otobiografinya.