Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, membahas keputusan pemerintah Korea Selatan yang sempat menyatakan darurat militer dan mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap perkembangan situasi geopolitik ini.
"Jika saya tidak salah, malam tadi pemerintah Korea Selatan mengumumkan keadaan darurat. Oleh karena itu, mari kita semua tidak lengah. Jangan terlalu santai," ungkap Prabowo dalam sambutannya pada pembukaan Sidang Tanwir dan Resepsi Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang, NTT, yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Rabu, 4 Desember 2024.
Presiden menjelaskan bahwa situasi geopolitik global saat ini sangat tidak stabil, terutama di kawasan Eropa yang memiliki potensi untuk terjadinya perang nuklir.
Baca juga: Oposisi Korea Selatan Ancam Pemakzulan jika Presiden Tak Mundur
Mengutip pernyataan pakar dari Eropa, Presiden menambahkan bahwa potensi perang nuklir di Eropa bisa saja terjadi karena negara-negara Barat memberi izin penggunaan peluru jarak jauh untuk menyerang Rusia.
Di sisi lain, Rusia mengungkapkan bahwa mereka juga memiliki hak untuk menyerang negara-negara Barat dengan senjata paling canggih, jelas Presiden.
Karena itu, Presiden mengimbau agar tidak ada pihak yang terlalu lengah atau santai dalam merespons kondisi dunia saat ini. Selain itu, Presiden menegaskan pentingnya posisi Indonesia yang bersifat nonblok, mengingat sebagian besar jalur perdagangan dunia melalui wilayah Indonesia.
Baca juga: Nahas! Sopir Ambulance Tewas Mengenaskan Dihantam Kereta Siang Ini
"Sekitar 40 persen dari perdagangan dunia melewati perairan Indonesia, begitu pula 70 persen energi yang dibutuhkan oleh Tiongkok, Korea, dan Jepang. Bisa kita bayangkan, jika terjadi perang besar, bisakah kita menghindar dari dampaknya?" ujar Prabowo.
Oleh karena itu, Presiden menekankan pentingnya kepemimpinan politik yang kuat, yang tidak hanya berasal dari pemerintah, tetapi juga memerlukan kerukunan dan semangat kebersamaan dari seluruh elemen masyarakat.
(Sumber: Antara)