Indonesia Harus Waspada, Prabowo Sebut Perairan Indonesia Bisa Terseret Konflik Dunia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Des 2024, 16:11
Elma Gianinta Ginting
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Tangkapan layar - Presiden Prabowo Subianto saat berpidato dalam agenda pembukaan Milad Ke-53 dan Sidang Tanwir PP Muhammadiyah yang digelar di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (4/12/2024). Tangkapan layar - Presiden Prabowo Subianto saat berpidato dalam agenda pembukaan Milad Ke-53 dan Sidang Tanwir PP Muhammadiyah yang digelar di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (4/12/2024). (ANTARA (Andi Firdaus))

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, mengingatkan bahwa Indonesia harus tetap waspada terhadap perkembangan konflik global yang semakin meningkat, terutama mengingat posisi strategis perairan Indonesia sebagai jalur utama perdagangan dunia.

"Apakah kita bisa menghindari keterlibatan jika terjadi perang besar?" tanya Presiden saat membuka acara Milad Ke-112 Muhammadiyah di Kupang, Nusa Tenggara Timur, yang juga disiarkan secara daring oleh Muhammadiyah di Jakarta pada Rabu, 3 Desember 2024.

Kepala Negara menyoroti fakta bahwa sekitar 40 persen perdagangan global dan 70 persen pasokan energi untuk China, Korea, dan Jepang melewati perairan Indonesia, yang membuatnya rentan terhadap dampak dari konflik besar.

Baca juga: Nahas! Sopir Ambulance Tewas Mengenaskan Dihantam Kereta Siang Ini

Presiden juga mencatat meningkatnya ketidakpastian global, dengan konflik yang melibatkan berbagai wilayah, seperti Timur Tengah, Ukraina, dan ketegangan di Asia Timur.

Menurutnya, konflik-konflik ini memberikan pelajaran penting tentang betapa pentingnya menjaga stabilitas dan kedaulatan negara.

"Kita harus bersyukur, negara kita saat ini tidak mengalami serangan bom, Masjid Istiqlal masih berdiri, Universitas Muhammadiyah masih utuh, dan pabrik-pabrik kita tidak hancur," kata Presiden.

Dalam pidato tersebut, Presiden juga mengajak pentingnya kepemimpinan politik yang kuat dan kerjasama dari semua elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, untuk menjaga persatuan dan menghindari potensi konflik.

Presiden menegaskan bahwa Indonesia harus tetap berpegang pada prinsip nonblok, tidak memihak, namun tetap siap untuk menjaga kedaulatan negara.

Baca juga: Pratama Arhan Anggap Seluruh Penghuni Grup B Piala AFF 2024 Pantas Diwaspadai

"Oleh karena itu, kita memerlukan kepemimpinan politik yang kuat, dan kepemimpinan tersebut tidak hanya datang dari pemerintah, melainkan harus ada kerukunan serta jiwa besar dari semua kalangan," ujar Presiden.

Pidato ini menjadi pengingat untuk semua pihak agar terus mempererat persatuan nasional dan mempersiapkan diri menghadapi potensi ancaman di tengah situasi geopolitik yang tidak menentu.

"Jangan anggap kedamaian itu sebagai hal yang biasa, dan jangan berpikir kita tidak menghadapi ancaman. Kita harus waspada, karena kita kaya," tegasnya.

(Sumber: Antara)

x|close