Ntvnews.id, Jakarta - Sejumlah anggota Brimob bersenjata lengkap mendatangi kawasan depan Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) RI, Senin malam (20/5/2024). Mereka yang mengenakan seragam warna hitam, menumpang sepeda motor trail dan kendaraan taktis (rantis).
Aksi mereka menjadi sorotan lantaran para Brimob membunyikan sirine dan berhenti persis di depan pintu masuk Kejaksaan, yang berada bagian belakang Gedung. Rekaman video peristiwa itu viral di media sosial.
Narasi pun muncul bahwa kedatangan para Brimob, terjadi pasca penangkapan anggota Detasemen Khusus (Densus) Antiteror 88 Polri yang diduga menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung Febrie Adriansyah. Mereka datang disebut hendak membebaskan anggota Densus itu.
Menurut saksi mata, konvoi kendaraan Brimob memang terjadi pada malam hari.
"Sekitar jam 20.00 atau 20.30 WIB," ucap saksi yang enggan disebutkan identitasnya, Senin (27/5/2024).
Saksi mengaku tak memperhatikan konvoi para Brimob. Sebab, ia mengira hal itu hanya pengawalan biasa.
Lokasi tempat para Brimob berkumpul di sekitar Gedung Kejagung pada hari ini, Senin (27/5/2024).
"Saya kira cuma kawal pejabat biasa," ucapnya.
Di samping itu, selain sirine, tak ada aktivitas mencolok yang dilakukan rombongan Brimob. Konvoi para polisi juga tak berlangsung lama, sehingga saksi tak terlalu memperdulikan keberadaan mereka.
"Nggak ada (geber-geber motor). Cuma nyalain sirine. Itu kayaknya cuma sebentar, (10 menit) nggak sampai," kata dia.
Sementara, salah seorang pedagang di sekitar lokasi, mengaku baru tahu ada kejadian itu beberapa hari setelahnya.
"Ya saya baru tahu Sabtu kemarin, lihat videonya di media," kata pedagang itu.
Menurut dia, tak banyak yang mengetahui peristiwa tersebut. Sebab kebanyakan pedagang di sekitar lokasi sudah tutup ketika malam hari.
"Pedagang sebelah juga nggak tahu, baru lihat videonya sama saya bareng," tuturnya.
"Mungkin tukang parkir yang jaga malam saja yang kemungkinan tahu," imbuh dia.
Sebelumnya, Kapuspenkum Kejagung, Ketut Sumedana mengatakan peningkatan keamanan lumrah dilakukan pihaknya kala Kejaksaan tengah menangani perkara besar.
"Kalau peningkatan keamanan kan biasa-biasa saja itu. Kalau kita lagi ada perkara gede, eskalasi pengamanan harus kita tingkatkan. Itu biasa," ujarnya, Jumat (24/5/2024).
Ia pun mengakui bahwa pengamanan di Kejagung, turut melibatkan beberapa instansi, termasuk Brimob dari Polri, hingga TNI.
Menurut Ketut, peningkatan keamanan yang sama juga biasa dilakukan sebagai antisipasi terhadap potensi kejadian yang mengganggu ketentraman masyarakat, seperti pada unjuk rasa.
Dirinya menampik bahwa peningkatan keamanan itu berkaitan dengan situasi Jampidsus Febrie Adriansyah yang dikabarkan sempat diikuti anggota kepolisian saat makan malam di kawasan Jakarta Selatan.
Dia memastikan bahwa tak ada masalah yang terjadi, sehingga aktivitas Febrie berjalan seperti biasanya.
"Enggak ada apa-apa, sekarang jalan seperti biasa. Pengawalan di gedung itu hal yang biasa. Kalau eskalasi penanganan perkaranya banyak, ada demo-demo, pasti kita tingkatkan pengawalan," tandas Ketut.