Menag Bicara Kasus Gus Miftah: Pejabat Harus Bisa Kendalikan Diri

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Des 2024, 19:18
Elma Gianinta Ginting
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Menteri Agama RI Nasaruddin Umar saat peresmian Gedung Pusat Literasi Keagamaan Islam (PLKI) Unit Percetakan Al Quran (UPQ) di Ciawi, Bogor, Rabu (4/12/2024). Menteri Agama RI Nasaruddin Umar saat peresmian Gedung Pusat Literasi Keagamaan Islam (PLKI) Unit Percetakan Al Quran (UPQ) di Ciawi, Bogor, Rabu (4/12/2024). (ANTARA/HO-Kemenag)

Ntvnews.id, Jakarta -  Menteri Agama, Nasaruddin Umar, berharap insiden yang melibatkan Utusan Khusus Presiden untuk Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Miftah Maulana atau Gus Miftah, dapat menjadi pelajaran penting tentang pentingnya pengendalian diri di hadapan publik.

"Ini adalah pembelajaran bagi Gus Miftah, bahwa sebagai seorang pejabat dan tokoh publik, ia harus bisa mengendalikan diri," ujar Nasaruddin Umar saat ditemui di Bogor, Jawa Barat, pada Rabu, 4 Desember 2024.

Sebelumnya, Gus Miftah, yang juga dikenal sebagai dai kondang dan Utusan Khusus Presiden untuk Bidang Kerukunan Beragama, mendapat perhatian besar di media sosial.

Baca juga: Ini Daftar Harga Tiket Laga Timnas Indonesia di Piala AFF 2024

Ucapan Gus Miftah kepada seorang penjual es dalam sebuah acara mendapatkan reaksi negatif dari berbagai kalangan, khususnya warganet. Pernyataan tersebut dianggap tidak pantas, terutama saat disampaikan di hadapan publik.

Menag Nasaruddin Umar menekankan bahwa ketika seseorang menjabat sebagai pejabat publik, identitas mereka menjadi milik masyarakat dan pemerintah, sehingga penting untuk mengontrol diri agar tindakannya tidak menimbulkan salah paham.

Baca juga: Profil Kadek Arel, Bek Kunci Timnas Indonesia di Piala AFF 2024

Meski demikian, Nasaruddin Umar mengakui bahwa Gus Miftah memiliki banyak peran dalam kehidupannya, seperti penceramah, Utusan Khusus Presiden, pelawak, dan pimpinan pondok pesantren. Oleh karena itu, menurut Nasaruddin, publik juga harus melihat Gus Miftah dalam konteks kegiatan yang lebih santai atau tidak resmi.

"Jangan sampai kita menilai Gus Miftah dengan cara yang terlalu formal, sementara dia berada dalam situasi yang lebih santai. Sebagai seniman, Gus Miftah tentu tidak mudah diukur," tambah Nasaruddin Umar.

(Sumber: Antara)

x|close