Buntut Makian Gus Miftah kepada Penjual Es Teh, DPR Minta Kemenag Sertifikasi Pendakwah

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Des 2024, 06:25
Deddy Setiawan
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Gus MIftah Gus MIftah (IG: Gus Miftah)

Ntvnews.id, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI, Maman Imanulhaq, mendorong Kementerian Agama (Kemenag) untuk melaksanakan sertifikasi terhadap seluruh juru dakwah di Indonesia.

Langkah ini diusulkan setelah viralnya tindakan pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman, yang dikenal sebagai Gus Miftah, yang mengolok-olok seorang pedagang es teh bernama Sunhaji.

"Kasus penghinaan yang terjadi kepada tukang es oleh juru dakwah itu harus menjadi pembelajaran bagi kita. Kementerian Agama perlu melakukan sertifikasi juru dakwah," kata Maman, Rabu, 4 Desember 2024.

Baca Juga: GP Ansor Tegaskan, Polemik Gus Miftah Hanya Guyonan dan Sudah Selesai

Maman menilai sertifikasi ini penting untuk memastikan bahwa materi dakwah tetap selaras dengan nilai-nilai keagamaan. Ia menegaskan bahwa perilaku seperti yang dilakukan Gus Miftah tidak mencerminkan seorang juru dakwah. Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan terkait hal ini.

"Pertama, semua juru dakwah adalah orang, yang paling tidak, menguasai sumber-sumber nilai keagamaan baik itu Quran, Hadist dan juga sumber-sumber klasik," jelasnya.

Ia juga menggarisbawahi pentingnya ulama memiliki tema-tema pokok yang berlandaskan nilai keagamaan untuk setiap ceramah. Selain itu, bahasa yang digunakan dalam dakwah tidak boleh mengandung unsur penghinaan atau olok-olok terhadap orang lain.

"Tema yang dibawakan juga harus merujuk sumber agama, misalnya soal kesederhanaan atau lainnya. Itu semua harus bersumber atas referensi keagamaan seperti di poin pertama," katanya.

Baca Juga: Manchester United Diduga Sindir Gus Miftah: Menjunjung Es teh Maupun Trofi Sama-sama Mulia

Maman menambahkan bahwa pengawasan terhadap dakwah perlu diperkuat.

"Perlu ada kontrol yang baik dari masyarakat itu sendiri, termasuk juga dari Kementerian Agama di daerah terkait dan teguran bagi yang melanggar etika, melanggar tata kesopanan publik, dan melanggar keadaban publik," ujarnya.

Selain sertifikasi, ia juga menekankan perlunya pelatihan bagi juru dakwah sebelum mendapatkan sertifikat dari Kemenag. Hal ini bertujuan agar mereka memiliki kapasitas yang memadai untuk menyampaikan nilai-nilai keagamaan secara benar.

"Kita berharap agama yang luhur tidak dinodai oleh cara dakwah yang bertolak belakang dari nilai ajaran agama itu," tegas Maman.

Kasus Gus Miftah yang mengolok-olok seorang penjual es teh saat berdakwah telah memicu kritik luas. Meski demikian, Gus Miftah, yang juga Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, akhirnya meminta maaf atas tindakannya.

 

x|close