Ntvnews.id, Jakarta - Penemuan sperma dalam tubuh jasad korban kasus pembunuhan Vina Cirebon sedang menjadi sorotan publik. Temuan sperma ini menimbulkan dugaan bahwa Vina bukan hanya menjadi korban pembunuhan, tapi juga korban pemerkosaan.
Sampai saat ini, belum terungkap siapa saja yang memerkosa Vina pada saat itu. Adapun polisi tidak mengenakan pasal pemerkosaan kepada para pelaku yang sudah diamankan. Alasannya, saat autopsi jenazah Vina, tidak dilakukan uji DNA karena sperma sudah rusak.
Selain itu, semua pelaku juga tidak ada yang mengaku sudah memerkosa Vina. Mengenai hal itu, Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri mengatakan bahwa sperma itu datang karena ada aktivitas seksual yang dipaksakan dan bisa ada karena aktivitas seksual konsensual.
Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri
"Jadi, ada sperma yang katakanlah sperma itu menjadi ada akibat sebuah paksaan aktivitas seksual yang paksaan, tapi juga ada sperma yang datang akibat aktivitas seksual yang mau sama mau. Sekarang pertanyaan saya, sperma yang disebut ada di tubuh korban itu sperma akibat aktivitas seksual yang mana?" kata Reza dilansir dari kanal YouTube RJL 5.
Dalam kesempatan tersebut, Reza Indragiri mempertanyakan siapa pemilik sperma tersebut. Dalam kasus pembunuhan Vina, ada sekitar 13 laki-laki, termasuk kekasih Vina, Eky yang juga menjadi korban pembunuhan dalam kasus tersebut.
"Ada 13 loh ini, itu yang kecuali korban ya, iya anggaplah korban tidak memerkosa, jadi ada 12, yang memerkosa mana? Oh mau asumsi aja gitu, wah pasti 12 orang yang memerkosa, enak betul kalau menghukum orang kayak gitu cuma main penghakiman-penghakiman sepihak tanpa ada uji scientific," ujar Reza.
Vina Cirebon. (Instagram)
Reza kemudian menyinggung film Vina: Sebelum 7 Hari yang memvisualkan Vina menjadi korban pemerkosaan. Menurut Reza, seharunya seluruh pihak termasuk pembuat film tersebut dapat menjelaskan soal dugaan adanya pemerkosaan dalam kasus Vina.
"Pertanyaan saya, yang nyatanya yang sebelah mana? ada perkosaan nih, ada pembunuhan, yang nyatanya yang sebelah mana? pernah enggak netizen tanya itu? Wah, tapi kan ini ada sentuhan artistik, tidak salah, tapi pada akhirnya karena ini menjadi sebuah persoalan hukum dan persepsi publik, persepsi citizen,” paparnya.
“Netizen sudah terkunci, sudah terjadi perkosaan dan pembunuhan, maka betapa bijaknya seandainya semua pihak bisa menjelaskan secara definitif perkosaannya di mana? Apakah benar ini perkosaan? dan kalau iya siapa pelakunya berkutat pada sperma itu," tutup Reza.