Ntvnews.id, Jakarta - BPBD Jabar melaporkan bahwa empat warga masih dinyatakan hilang akibat bencana yang melanda Kabupaten Sukabumi pada 3 dan 4 Desember. Selain itu, seorang anak dilaporkan meninggal dunia setelah tertimpa material bangunan, dan jenazahnya telah ditemukan.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jawa Barat, Bambang Imanuddin, menjelaskan bahwa seorang warga kehilangan nyawa akibat dampak bencana longsor, banjir, hingga pergerakan tanah di Sukabumi. Korban diketahui merupakan penduduk Kecamatan Simpenan, Sukabumi.
Empat orang lainnya masih belum ditemukan, yang berasal dari Kecamatan Gegerbitung, Pabuaran, dan Tegalbuleud. Ia menambahkan bahwa pencarian serta pendataan terhadap masyarakat dan bangunan terdampak masih terus berlangsung.
Rumah rumah hancur diterjang banjir sukabumi (INSTAGRAM INFOSUKABUMI)
"Hilang satu dari Gegerbitung (Emah), satu Pabuaran, dan dua Tegalbuleud. Tiga lainnya namanya belum muncul," kata Bambang pada Kamis, 5 Desember 2024.
BPBD Jawa Barat juga mengungkapkan bahwa Kabupaten Sukabumi mengalami 114 bencana selama periode 3 hingga 4 Desember 2024. Jenis bencana yang dilaporkan meliputi 53 kejadian longsor, 30 kejadian banjir, 15 kejadian angin kencang, serta 16 kejadian pergerakan tanah.
Hadi merinci bahwa 29 kecamatan terdampak antara lain Nyalindung, Bantargadung, Caringin, Cibadak, Cicurug, Cidadap, Ciemas, Cikakak, Cikembar, Cisaat, Cikidang, Cisolok, Gegerbitung, Curug Kembar, Gunung Guruh, dan Jampang Tengah.
Banjir Sukabumi (Istimewa)
Selain itu, Kecamatan Kabandungan, Lengkong, Nagrak, Pabuaran, Palabuhanratu, Parakansalak, Parungkuda, Purabaya, Sagaranten, Simpenan, Sukalarang, Sukaraja, serta Warungkiara juga terdampak.
Hadi menambahkan bahwa akibat bencana tersebut, sebanyak 167 kepala keluarga (KK) atau 437 orang terdampak, dengan 92 KK atau 238 orang harus mengungsi, sementara 230 orang lainnya berada dalam kondisi terancam.