Ntvnews.id, Paris - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan bahwa ia bersama Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, akan memimpin konferensi bersama yang membahas pembentukan negara Palestina.
Dilansir dari AFP, Jumat, 6 Desember 2024, menyebut Konferensi ini direncanakan berlangsung pada bulan Juni 2025 mendatang.
"Kami telah memutuskan untuk menjadi ketua bersama konferensi untuk kedua negara tersebut pada bulan Juni tahun depan," ujar Macron, merujuk pada Israel dan Palestina.
Baca Juga: Hamas Desak Israel Segera Lepaskan Warga Palestina yang Dipenjara
Macron juga menambahkan bahwa dalam beberapa bulan mendatang, Prancis dan Arab Saudi akan memperkuat inisiatif diplomatik untuk mendorong semua pihak menuju solusi konflik ini. "Kami akan memperbanyak dan menggabungkan inisiatif diplomatik kami untuk membawa semua orang di sepanjang jalan ini," katanya.
Sikap Prancis terhadap Pengakuan Negara Palestina
Saat ditanya tentang kemungkinan Prancis mengakui negara Palestina, Macron menyatakan bahwa keputusan tersebut akan diambil "pada saat yang tepat" dan ketika hal itu dapat mendorong pengakuan timbal balik antara kedua pihak.
"Kami ingin melibatkan mitra dan sekutu lainnya, baik dari Eropa maupun luar Eropa, yang siap bergerak ke arah ini tetapi menunggu langkah dari Prancis," jelas Macron.
Baca Juga: Majelis Umum PBB Sepakat Gelar KTT untuk Penyelesaian Konflik Palestina-Israel
Ia juga menekankan pentingnya langkah simultan untuk mendorong pengakuan terhadap Israel. Macron mengatakan bahwa langkah tersebut bertujuan untuk memberikan jaminan keamanan kepada Israel sekaligus menunjukkan bahwa solusi dua negara tetap relevan untuk masa depan.
Sebelumnya, Arab Saudi menegaskan bahwa pengakuan terhadap Israel hanya akan diberikan jika negara Palestina yang merdeka telah terbentuk.
Kerja Sama Pertahanan dengan Arab Saudi
Selain membahas isu Palestina, Macron juga menyoroti kemajuan hubungan pertahanan antara Prancis dan Arab Saudi. Salah satu topik utama adalah rencana penjualan jet tempur Rafale ke Arab Saudi.
"Dalam hal keamanan dan pertahanan, kami telah meningkatkan banyak hal dengan sangat jelas... termasuk keinginan untuk bergerak maju mengenai Rafale, yang merupakan perubahan besar dalam hubungan bilateral," ungkap Macron pada hari kedua kunjungan kenegaraannya ke Arab Saudi.
Kesepakatan ini menandai langkah strategis penting dalam mempererat hubungan bilateral antara kedua negara.