Di Depan Jemaah, Gus Miftah Sebut Harga Lonte Paling Murah Rp200 Ribu

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Des 2024, 13:18
Dedi
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Gus Miftah Gus Miftah (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Nama Gus Miftah Maulana Habiburrahman belakangan ini tengah menjadi sorotan publik di media sosial. Hal ini buntut ucapan dirinya yang mengolok-olok seorang penjual es teh saat menggelar pengajian di kawasan Magelang, Jawa Tengah.

Sontak saja, Gus Miftah menuai banyak hujatan dari warganet hingga video lawasnya saat berdakwah kembali dikulik. Salah satunya ia sempat menilai bahwa Pekerja Seks Komersil (PSK) lebih baik ketimbang koruptor. Menurutnya, hal tersebut dilihat dari segi harga diri.

"Kalian gak percaya lonte lebih baik daripada koruptor? Lonte menjual harga dirinya sendiri, sedangkan koruptor menjual harga diri rakyat,” ucap Gus Miftah saat mengisi acara Gang Dolly Ngaji dan Shalawatan.

“Bisa dibuktikan saya punya adik didikan lonte harganya Rp200 ribu paling murah, lah koruptor suara rakyat dihargai amplop seisi Rp20 ribu. Koruptor itu namanya bajingan," tambahnya.

Gus Miftah <b>(IG: Gus Miftah)</b> Gus Miftah (IG: Gus Miftah)

Ceramah yang disampaikan Gus Miftah ini terkait dalam semarak Hari Santri Nasional 2019 di Pertigaan Gang Dolly, Surabaya, Rabu 9 Oktober 2019 malam.

Ucapan Gus Miftah sontak membuat suasana menjadi cair meski waktu memasuki tengah malam. Gus asal Jogjakarta tersebut kemudian berkisah bahwa ia pernah memberi rukuh kepada para PSK saat berdakwah di suatu lokalisasi.

"Karena hari ini saya di Dolly, saya teringat pernah kasih 200 rukuh kepada PSK di suatu lokalisasi untuk mereka salat. Ternyata mereka juga butuh Allah. Mbak-Mbak PSK tidak semudah itu untuk mendatangi pengajian, maka dari itu kita yang harus jemput turun tangan," katanya.

Gus Miftah <b>(YouTube Gus miftah official)</b> Gus Miftah (YouTube Gus miftah official)

Gus Miftah kemudian menilai ahli ibadah lebih sombong ketimbang ahli maksiat. Hal itu dikarenakan ahli ibadah memandang ahli maksiat dengan kerendahan, sedangkan justru ahli maksiat memandang ahli ibadah dengan sejuta pujian.

"Lebih baik pendosa yang menangis karena dosanya, daripada orang beramal yang bingung karena amalannya. Yang bisa jadi hakim itu hanya Allah SWT," terangnya.

Meski masa lalunya terus dikuliti oleh warganet, tapi Gus Miftah sudah melayangkan permintaan maaf secara langsung kepada penjual es teh yang sempat diolok-olok. Ia bahkan menjanjikan akan berangkatkan umrah sekeluarga.

x|close