Ntvnews.id, Jakarta - Berita duka datang untuk Sudirman, seorang terpidana dalam kasus Vina Cirebon. Sang ibunda, Sairoh, meninggal dunia pada Kamis, 5 Desember 2024 di Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati, Cirebon. Kepergian ibunya menjadi pukulan berat bagi Sudirman.
Kehadiran Sudirman di pemakaman ibunya mendapatkan perhatian khusus dari Dedi Mulyadi. Ia datang dengan pengawalan ketat oleh petugas berseragam lengkap yang membawa senjata laras panjang.
Dedi mengungkapkan bahwa awalnya Sudirman meminta izin untuk menghadiri pemakaman sang ibunda.
Dedi Mulyadi (kanan kemeja putih) yang hadir dalam sidang PK Saka Tatal, saat memberikan keterangan di PN Cirebon, Jawa Barat, Rabu (31/7/2024). (Dok.Antara)
"Sudirman memohon agar bisa menengok (ibunya). Dengan cekatan Peradi berusaha agar Sudirman bisa menengok ibunya yang meninggal," ujar Dedi dalam unggahan akun TikTok pribadinya, dilansir Sabtu, 7 Desember 2024.
Meskipun Sudirman diberi izin untuk keluar dari lapas, Dedi merasa prihatin dengan perlakuan yang diterimanya. Ia melihat Sudirman dijaga oleh aparat bersenjata lengkap dengan kondisi tangan terborgol.
"Saya melihat di berbagai media sosial, Sudirman dikawal dengan tangan diborgol dan aparat menggunakan senjata laras panjang. Hati saya tersayat," ungkap Dedi.
Sudirman Diborgol saat Hadiri Pemakaman Ibu (TikTok)
“Sudirman adalah salah satu cerita tentang pedihnya menjadi orang kecil di negeri ini, saya menyampaikan rasa belasungkawa pada ibu Sudirman, dan belasungkawa atas peristiwa yang dialami Sudirman saat mengengok ibunya”, ujar KDM.
Dedi juga menyayangkan tindakan tersebut mengingat kondisi Sudirman yang menurutnya sangat lemah. Ia menekankan bahwa meskipun prosedur operasional standar (SOP) harus diikuti, pendekatan kemanusiaan tetap penting.
"Seorang manusia yang begitu lemah tanpa daya, jangankan melawan lari pun tak mampu. Mengapa perlakuannya seperti itu? Mungkin itu SOP nya, tapi juga harus menggunakan nalar kemanusiaan. Nalar kita bisa bekerja melihat seseorang berbahaya atau tidak," ujar Dedi.