Kemlu RI Tetapkan Siaga Tertinggi di Seluruh Suriah

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Des 2024, 16:55
Elma Gianinta Ginting
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Kelompok bersenjata anti-rezim Bashar Al-Assad dilaporkan mulai memasuki Damaskus dari sisi selatan ibu kota Suriah pada Sabtu (7/12/2024). Kelompok itu memasuki wilayah Damaskus tengah seiring keberhasilan mereka merebut pusat kota Quneitra di barat daya Suriah, demikian menurut sumber setempat. Kelompok bersenjata anti-rezim Bashar Al-Assad dilaporkan mulai memasuki Damaskus dari sisi selatan ibu kota Suriah pada Sabtu (7/12/2024). Kelompok itu memasuki wilayah Damaskus tengah seiring keberhasilan mereka merebut pusat kota Quneitra di barat daya Suriah, demikian menurut sumber setempat. (ANTARA/Anadolu/py)

Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia menginformasikan bahwa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Damaskus telah mengumumkan status siaga tertinggi di seluruh wilayah Suriah setelah eskalasi perang saudara mencapai ibu kota Damaskus.

"KBRI Damaskus telah menetapkan status Siaga 1 untuk seluruh wilayah Suriah. Sebelumnya, status ini hanya berlaku untuk wilayah-wilayah tertentu seperti Aleppo dan Hama," ungkap Judha Nugraha, Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu RI, melalui keterangan tertulis pada Minggu, 8 Desember 2024.

Sebagai tindak lanjut dari penetapan status Siaga 1, Kemlu RI dan KBRI Damaskus mengadakan pertemuan virtual dengan komunitas Indonesia di Suriah pada Sabtu, 7 Desember 2024, untuk memberikan pembaruan mengenai situasi keamanan serta langkah-langkah yang harus diambil, termasuk prosedur evakuasi.

Baca juga: Warner Bros Membuka Audisi Besar-besaran untuk Serial Televisi Harry Potter

Menurut Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI, imbauan rutin juga diberikan kepada warga negara Indonesia (WNI) untuk selalu memperhatikan kondisi keamanan di sekitar mereka.

Dengan mempertimbangkan kondisi di Suriah yang terus berubah, Kemlu RI, KBRI Damaskus, dan Perwakilan RI di kawasan Timur Tengah terus memantau perkembangan situasi di negara tersebut dengan seksama.

Judha menyatakan bahwa hingga saat ini masih terdapat 1.162 WNI yang tinggal di Suriah, sebagian besar merupakan pekerja migran. Meskipun tersebar di berbagai provinsi, mayoritas dari mereka menetap di Damaskus.

Kelompok oposisi bersenjata yang menentang rezim Bashar al-Assad dilaporkan telah memasuki Damaskus dari sisi selatan pada Sabtu. Pada Minggu, kota ini jatuh ke tangan kelompok oposisi setelah pasukan rezim Assad kehilangan kontrol.

Baca juga: Margriet Pembunuh Gadis Kecil Angeline Meninggal Dunia

Pertempuran di Damaskus menandai babak akhir dari peningkatan konflik antara pasukan rezim dan kelompok oposisi yang dimulai pada 27 November di kawasan pedesaan barat Aleppo di Suriah utara.

Kecepatan pergerakan kelompok oposisi membuat pasukan militer Suriah terkejut, yang menyebabkan rezim Assad kehilangan kendali atas wilayah demi wilayah, mulai dari Idlib dan Aleppo pada 30 November, serta Hama pada 5 Desember.

(Sumber: Antara)

x|close