Ntvnews.id, Situbondo - Tim SAR gabungan terus bekerja keras mencari seorang korban yang masih dinyatakan hilang dalam insiden tenggelamnya Kapal Layar Motor (KLM) Fajar Lorena Safari di Pelabuhan Pulau Sapudi, Jawa Timur, pada Minggu, 8 Desember 2024.
Kapal kayu tersebut membawa total 73 penumpang, termasuk awak kapal. Kebocoran pada lambung kapal menjadi penyebab utama tenggelamnya KLM Fajar Lorena Safari di perairan antara Madura dan Situbondo.
Baca Juga: Detik-detik Kapal Layar Motor Lorena Sari Nyaris Tenggelam, Penumpang Panik
Akibat insiden ini, dua orang meninggal dunia, satu orang hilang, dan 70 penumpang lainnya berhasil diselamatkan.
"Pada pagi hari ini kami mulai melakukan penyisiran pencarian korban yang dinyatakan hilang di lokasi kejadian kapal kayu tenggelam tersebut atas perintah kepala Kantor SAR Surabaya," ujar Koordinator Basarnas Pos SAR Banyuwangi mewilayahi Situbondo, Wahyu Setia Budi.
Lihat postingan ini di Instagram
Pencarian korban hilang dilakukan dengan penyisiran menggunakan Rigid Buoyancy Boat (RBB) atau kapal cepat. Tim SAR gabungan yang terlibat dalam operasi ini melibatkan sejumlah pihak, di antaranya Satuan Polairud, Pos TNI AL, BPBD, dan KSOP Kelas IV Panarukan.
Saat insiden terjadi pada Minggu siang, Kapal Tanker MT Berlian Selatan yang sedang melintas di lokasi berhasil menyelamatkan 70 penumpang, termasuk anak-anak.
Sayangnya, dua penumpang, Hairi (50) dari Desa Pancor, Kecamatan Gayam, Kabupaten Sumenep, dan Ahmad Sunni (54) dari Desa Tenggir, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo, meninggal dunia.
Hingga kini, satu korban bernama Mahnia (65) dari Desa Parambanan, Kecamatan Gayam, Kabupaten Sumenep, masih dinyatakan hilang.