Mengupas Identitas dan Tantangan Komunitas Bajau: Perspektif Peneliti Prancis

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 9 Des 2024, 14:34
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Francois Robert Zako di First International Symposium on Sea Nomads in Southeast Asia Francois Robert Zako di First International Symposium on Sea Nomads in Southeast Asia (Dok: Dedi)

Ntvnews.id, Jakarta - Dalam First International Symposium on Sea Nomads in Southeast Asia, Francois Robert Zako, seorang peneliti Prancis yang telah mempelajari komunitas Bajau selama lebih dari 40 tahun, memaparkan wawasan mendalam mengenai identitas budaya, tantangan, dan hubungan masyarakat Bajau dengan dunia luar.

Zako, yang dikenal dengan pendekatan langsungnya dalam menyelami kehidupan masyarakat Bajau, menyoroti pentingnya memahami budaya mereka secara autentik tanpa menggunakan kacamata budaya luar.

"Budaya Bajau tidak dapat dievaluasi dengan standar kita sendiri. Mereka memiliki struktur simbol yang sangat terorganisasi yang diciptakan oleh budaya mereka," ujar Zako.

Hubungan dengan Laut Sebagai Identitas Utama

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Samdhana (@samdhana)

Zako menekankan bahwa air, atau lebih spesifiknya laut, adalah inti dari identitas Bajau. Identitas Bajau juga tidak terkait dengan wilayah geografis tertentu, melainkan dengan keberadaan komunitas Bajau lainnya, atau yang mereka sebut sebagai Sama.

"Orang Bajau mengatakan, 'Kami berasal dari air. Kami diciptakan dari air.' Hubungan mereka dengan laut adalah bagian yang tidak terpisahkan dari keberadaan mereka," jelasnya.

Bahkan, istilah "Bajau" sendiri sebenarnya digunakan oleh pihak luar. Di antara mereka, masyarakat ini lebih sering menyebut diri mereka sebagai "Sama," sementara istilah "Bagei" digunakan untuk merujuk pada orang di luar komunitas Bajau.

Pola Hidup Nomaden dan Tantangan Modernisasi

Pola hidup nomaden masyarakat Bajau, yang sebagian besar hidup di atas laut, membuat mereka memiliki sejarah unik yang terisolasi dari dunia luar selama berabad-abad. Zako menekankan bahwa pola hidup ini telah membentuk hubungan mendalam antara masyarakat Bajau dengan lingkungannya.

"Ada hubungan yang sangat kuat antara kehidupan Bajau dan dua tingkat konsep psikologis: yang subjektif dan objektif, yang nyata dan imajinatif," tambahnya.

Namun, modernisasi dan interaksi dengan dunia luar membawa tantangan baru bagi masyarakat Bajau. Menurut Zako, perubahan ini bisa menjadi "tsunami bagi pikiran mereka" karena konfrontasi budaya yang mereka hadapi sering kali membawa konflik yang tidak terlihat.

Pentingnya Pendekatan yang Berbasis Identitas Asli

Francois Robert Zako di First International Symposium on Sea Nomads in Southeast Asia <b>(Dok: Dedi)</b> Francois Robert Zako di First International Symposium on Sea Nomads in Southeast Asia (Dok: Dedi)

Zako menegaskan bahwa untuk melindungi budaya unik Bajau, penting bagi dunia luar untuk memahami identitas mereka secara mendalam dan menghormati cara hidup mereka. "Sebelum memberikan rekomendasi untuk mereka, kita harus sepakat mengenai apa sebenarnya identitas dan budaya Bajau," kata Zako.

Dalam pandangannya, langkah pertama untuk menjawab tantangan ini adalah dengan mengapresiasi identitas mereka yang benar, termasuk sistem simbol yang telah mereka bangun selama bertahun-tahun.

x|close