Ntvnews.id, Damaskus - Pasukan Israel dilaporkan melanggar kedaulatan dan integritas teritorial Suriah dengan memasuki wilayah Quneitra di Suriah selatan, sebuah tindakan yang dianggap sebagai pelanggaran pertama kali sejak 1974.
Dilansir dari IRNA, Selasa, 10 Desember 2024, tyang mengutip beberapa sumber media yang menunjukkan gambar-gambar insiden tersebut yang terjadi pada Minggu, 8 Desember 2024.
Israel dilaporkan melakukan penyusupan ini dengan menggunakan kendaraan militer dan personel.
Baca Juga: Israel Lancarkan Serangan Udara ke Suriah di Tengah Jatuhnya Bashar al-Assad
Penyusupan ini terjadi bersamaan dengan keputusan kabinet Israel yang menyetujui pendudukan wilayah Jabal el-Sheikh di Suriah serta pembentukan zona penyangga di wilayah tersebut. Beberapa laporan menyebutkan bahwa pasukan Israel telah memasuki wilayah Suriah hingga sekitar 14 kilometer.
Gambar-gambar yang diterbitkan oleh media juga menunjukkan aksi penyusupan pasukan Israel ke Quneitra.
Terkait dengan Jabal el-Sheikh, Radio Tentara Israel mengonfirmasi keputusan tersebut, yang memberi izin bagi pasukan Israel untuk menguasai wilayah pegunungan itu dan mendirikan zona penyangga sepanjang perbatasan Suriah.
Menurut laporan, pasukan Israel menguasai Jabal al-Sheikh tanpa perlawanan dalam waktu singkat pada malam Minggu, menurut surat kabar Zionis Yedioth Ahronoth.
Secara terpisah, militer Israel juga mengeluarkan peringatan kepada warga di lima kota Suriah di daerah tersebut untuk tetap berada di rumah sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.
Radio Tentara Israel menyebut pembentukan zona penyangga tersebut sebagai langkah sementara yang diambil untuk mengatasi ancaman dari militan yang beroperasi di wilayah tersebut.
Baca Juga: Serangan Udara Israel ke Khan Younis Gaza Tewaskan 47 Orang
Rezim Israel, yang telah menduduki Dataran Tinggi Golan Suriah selama beberapa dekade, dilaporkan terus memperluas wilayah yang mereka kuasai di Suriah.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya menyatakan bahwa ia telah memerintahkan pasukannya untuk merebut zona penyangga di Dataran Tinggi Golan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata 1974 dengan Suriah.
Perintah tersebut diberikan setelah kelompok oposisi bersenjata Suriah berhasil maju pesat. Netanyahu mengatakan, "Kami memantau dengan saksama perkembangan di Suriah dan akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi wilayah kami," setelah militan merebut kendali atas Damaskus.