Ntvnews.id, Bangkok - Musim hujan lebat yang melanda Asia Tenggara, termasuk Malaysia dan Thailand, telah memicu banjir besar di sejumlah wilayah. Dampaknya, ribuan warga terpaksa mengungsi, dan puluhan korban jiwa dilaporkan.
Dilansir dari Siakap Keli, Selasa, 10 Desember 2024, banjir ini dipicu oleh Monsun Timur Laut yang membawa curah hujan ekstrem di kawasan tersebut.
Di tengah situasi memprihatinkan dan berbagai upaya evakuasi, sebuah video mengejutkan menjadi viral di media sosial. Video tersebut memperlihatkan seekor ular piton raksasa mengambang di genangan air banjir, diduga setelah memangsa seekor anjing.
Baca Juga: Doa Saat Kebanjiran: Memohon Pertolongan Allah di Tengah Musibah
Video itu pertama kali diunggah oleh akun TikTok @bangkokpost dan di-repost oleh akun X @AMAZINGNATURE. Dalam video tersebut, terlihat ular dengan perut besar, diduga akibat menelan seekor anjing.
Rekaman ini diambil di Provinsi Pattani, Thailand, pada 1 Desember 2024, dan menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat setempat, khususnya terkait keselamatan anak-anak yang bermain di area banjir.
Video tersebut menunjukkan ular piton besar yang tampak terhanyut di jalanan yang terendam banjir. Dalam keterangan video, akun @AMAZINGNATURE menyebut: "Ular raksasa ini, mungkin seekor Piton Reticulated, terlihat mengambang di air banjir di Thailand Selatan."
Video tersebut telah ditonton hampir dua juta kali, memicu berbagai reaksi dari pengguna media sosial. Beberapa warganet menduga ular itu sudah mati, sementara yang lain beranggapan bahwa gerakannya di air hanyalah akibat arus banjir.
Baca Juga: Sunan Kalijaga Bela Gus Miftah: Akibat Viral Jadi Banjir Rezekinya
Ada pula yang mempertanyakan keaslian video tersebut, menduga bahwa rekaman itu mungkin hasil manipulasi teknologi kecerdasan buatan (AI).
"Baru saja menghapus Thailand dari daftar tujuan wisata saya," tulis salah satu komentar.
"Ular ini telungkup, mungkin sudah mati atau sangat tertekan. Kasihan ular itu," tulis warganet lainnya.
Sementara itu, bencana banjir telah melanda lima provinsi di wilayah selatan Thailand, yakni Pattani, Narathiwat, Songkhla, Nakhon Si Thammarat, dan Phatthalung, dengan lebih dari 155.000 rumah tangga terdampak.
Menurut laporan resmi, banjir besar ini telah merenggut 29 korban jiwa, sementara lebih dari 33.000 orang harus mengungsi. Departemen Sumber Daya Mineral Thailand juga mengeluarkan peringatan terkait potensi tanah longsor dan banjir bandang hingga 5 Desember, sementara operasi penyelamatan terus dilakukan di daerah terdampak.