Ntvnews.id, Denpasar - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mengimbau pengelola objek wisata alam untuk memangkas pohon yang berpotensi tumbang akibat cuaca ekstrem.
Imbauan tersebut disampaikan oleh Kepala Pelaksana BPBD Bali, I Made Rentin, di Denpasar pada Rabu. Langkah ini menyusul cuaca ekstrem yang mengakibatkan banyak pohon tumbang, termasuk insiden di objek wisata Monkey Forest, Gianyar, yang menelan korban wisatawan.
“Semua obyek wisata alam, tapi belum sampai menutup,” ucapnya, Rabu, 11 Desember 2024.
Baca Juga: Geger! Warga Temukan Mayat Pria dengan Luka Senjata Tajam pada Leher di Taman Pancing Denpasar
Rentin juga mengimbau pengelola objek wisata untuk secara rutin memberikan informasi dan arahan terkait keselamatan kepada para pengunjung.
“Terutama wisata alam agar secara rutin memberi informasi dan arahan keselamatan kepada pengunjung, selalu menyiagakan tim respons cepat, dan secara berkala melakukan perompesan pohon-pohon yang berpotensi menimbulkan bahaya,” ujarnya.
BPBD Bali juga mengimbau wisatawan untuk lebih berhati-hati dan selalu mematuhi arahan dari pengelola objek wisata, mengingat cuaca belakangan ini sering berubah secara tiba-tiba.
Rentin menjelaskan bahwa pihaknya telah mengantisipasi cuaca ekstrem sejak 9 Desember 2024 dengan melakukan penebangan pohon secara berkala di sepanjang Jalan Bypass IB Mantra hingga kawasan objek wisata Goa Lawah.
Langkah tersebut diawali dengan pendataan terhadap pohon-pohon besar, tua, dan rapuh yang berpotensi tumbang atau mengganggu pengguna jalan. Pendataan juga mencakup pohon-pohon yang berisiko mengganggu instalasi dan jaringan kabel di area tersebut.
Baca Juga: Pohon Tumbang di Monkey Forest Ubud, Dua Wisatawan Tewas
Selanjutnya, tim melakukan pemangkasan secara selektif, baik dengan memotong beberapa cabang maupun menebang pohon secara keseluruhan, terutama jika pohon tersebut sudah berusia tua dan dinilai rapuh sehingga berpotensi membahayakan.
Material hasil pemangkasan kemudian dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk berbagai kebutuhan, seperti kayu bakar.
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap curah hujan tinggi yang diprediksi akan berlangsung dalam beberapa bulan mendatang.
“Warga masyarakat diimbau untuk ekstra hati-hati jika beraktivitas di luar rumah saat hujan terjadi, banyak potensi bencana yang patut diwaspadai yaitu pohon tumbang, sambaran petir, banjir, longsor, dan lain-lain,” kata Rentin.
(Sumber Antara)