Dewan Pers Gelar Seminar Jurnalisme vs AI, Akankah Mesin Geser Peran Manusia?

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 11 Des 2024, 14:15
Adiansyah
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu (Ntvnews.id/ Adiansyah)

Ntvnews.id, Jakarta - Dewan Pers menggelar Seminar Nasional bertema Jurnalisme versus Artificial Intelligence di Hotel Aryaduta, Jakarta, Rabu, 11 Desember 2024. Acara ini merupakan rangkaian dari Anugerah Dewan Pers 2024. 

Seminar tersebut menghadirkan berbagai pandangan mengenai tantangan dan peluang yang dihadirkan oleh kehadiran kecerdasan buatan (AI) di dunia jurnalistik.

Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu mengatakan memang saat ini sejumlah tantangan mincup bagi jurnalis, baik dari segi ekonomi maupun konten.

"Teman-teman pers kita memiliki tugas berat, baik dari aspek bisnis maupun dari aspek konten berita, kita punya PR berat, kehadiran kita jadi komitmen, berdoa sehat agar keluar dari tantangan-tantangan tadi," kata dia.

"Pers harus tetap menjaga independensi. Kita tahu, dukungan terhadap pers, ada insur pemerintah, ada unsur swasta, unsur pers, unsur masyarakat, yang semuanya memberikan dukungan pada pers," sambungnya.

Ninik Rahayu kemudian menambahkan, di era digital ini masyarakat tentu perlu memupuk daya kritis supaya mampu membedakan informasi yang valid. 

“Masyarakat harus tahu bahwa pers adalah sumber informasi yang benar, berbeda dengan media sosial. Untuk itu, media dan jurnalis harus terus berpikir kritis,” imbuhnya.

Seminar Jurnalisme versus Artificial Intelligence <b>(Ntvnews.id/ Adiansyah)</b> Seminar Jurnalisme versus Artificial Intelligence (Ntvnews.id/ Adiansyah)

Sementara Tri Agung Kristanto, Ketua Komisi Pendidikan Dewan Pers, mengatakan dalam sambutannya kalau kehadiran AI memunculkan kekhawatiran, terutama terkait potensi AI menggantikan tugas jurnalis.

“Kita menyadari bahwa jurnalisme dan AI bukanlah dua hal yang saling bertentangan, melainkan saling melengkapi," kata dia.

"Namun, kekhawatiran tetap ada, misalnya soal AI yang menggantikan peran jurnalis, sebagaimana sudah terlihat di sejumlah media televisi dan media online,” sambungnya.

Tri Agung merasa begitu optimis jika AI tidak akan bisa sepenuhnya menggantikan manusia.

“Menghadapi AI, kita harus mengembangkan sikap sebagai manusia. Sebab, meskipun AI dapat meniru banyak hal, manusia memiliki keunikan yang tidak akan tergantikan,” ungkapnya.

x|close