Ntvnews.id, Canbera - Terungkap ebih dari 300 botol berisi sampel hidup dari tiga virus dengan tingkat kematian tinggi dilaporkan hilang dari Laboratorium Virologi Kesehatan Masyarakat Queensland, Australia.
Namun, konfirmasi resmi atas insiden ini baru disampaikan oleh otoritas Australia pada Senin, 9 Desember 2024, Kehilangan tersebut diketahui setelah lemari pembeku di laboratorium tersebut mengalami kerusakan.
Dilansir dari ABC News, Kamis, 12 Desember 2024, ketidaksesuaian inventaris ditemukan pada Agustus 2023, tetapi butuh waktu hingga Senin untuk mengonfirmasi insiden tersebut. Botol-botol yang hilang berisi sampel Hantavirus, virus Hendra, dan Lyssavirus.
Baca Juga: Dikenal Sebagai Bocah Kosong, Nita Vior Ngaku Banyak Virus Dalam Otaknya
Kepala Dinas Kesehatan Queensland, John Gerrard, menegaskan bahwa risiko terhadap masyarakat sangat kecil, mengingat tidak adanya laporan infeksi selama lima tahun terakhir.
"Sampel virus ini akan cepat terdegradasi di luar lemari pembeku bersuhu rendah dan menjadi tidak menular," jelasnya, menambahkan bahwa sampel mungkin telah dihancurkan dalam autoklaf sesuai protokol keselamatan.
Hilangnya botol-botol ini mencakup hampir 100 botol berisi virus Hendra, dua botol berisi Hantavirus—patogen yang ditularkan melalui hewan pengerat dengan tingkat kematian 38%—dan 223 botol berisi Lyssavirus, virus serupa rabies yang telah menyebabkan tiga kematian di Australia sejak pertama kali diidentifikasi pada 1996.
Baca Juga: Dunia Gempar, Penyakit Miseterius Mematikan Muncul di Kongo!
Menteri Kesehatan Queensland, Tim Nicholls, menyatakan tidak ada indikasi bahwa sampel tersebut sengaja dicuri atau dimanfaatkan untuk tujuan jahat.
"Kami tidak percaya bahwa sampel ini telah dijadikan senjata dalam bentuk apa pun," ujar Nicholls, sembari menjelaskan bahwa proses menjadikan virus sebagai senjata memerlukan keahlian tingkat tinggi, yang tidak mungkin dilakukan oleh seorang amatir.
Dia juga menekankan bahwa tidak ada bukti virus Hendra pernah dijadikan senjata.
Insiden ini dianggap sebagai "pelanggaran serius terhadap protokol biosekuriti," dan otoritas berjanji untuk menyelidiki penyebab serta bagaimana insiden ini bisa tidak terdeteksi selama hampir dua tahun.
"Queensland Health telah mengambil langkah-langkah seperti pelatihan ulang staf untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan melakukan audit terhadap semua izin terkait penyimpanan bahan," ungkap Nicholls.
Penyelidikan mendalam akan dipimpin oleh Martin Daubney, mantan Hakim Mahkamah Agung Australia, dengan dukungan dari pakar biosekuriti, Dr. Julian Druce, demikian yang diumumkan pihak berwenang.