Ntvnews.id, Jakarta - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah nomor urut 1, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, secara resmi mengajukan gugatan terhadap hasil Pemilihan Kepala Daerah 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Berdasarkan informasi dari situs resmi Mahkamah Konstitusi, pasangan Andika-Hendi (nama panggilan Hendrar Prihadi) tercatat mengajukan gugatannya pada malam hari, Rabu, 11 Desember 2024, sekitar pukul 22.13 WIB secara online. Pengajuan ini tercatat dengan Akta Pengajuan Permohonan Pemohon (APPP) Nomor: 266/PAN.MK/e-AP3/12/2024.
"Dalam permohonan tersebut, pemohon adalah Andika M. Perkasa dan Hendrar Prihadi yang akrab disapa Hendi, sementara kuasa hukum pemohon adalah Roy Jansen Siagian," demikian kutipan yang tercantum dalam laman Daftar Permohonan Perkara Pilkada Serentak Tahun 2024 di Jakarta pada Rabu malam.
Baca juga: Risma dan Gus Hans Ajukan Gugatan ke MK
Andika-Hendi mengajukan gugatan terhadap hasil pemilihan gubernur dan wakil gubernur yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Tengah di Semarang pada Sabtu, 7 Desember 2024.
KPU Jateng memutuskan bahwa pasangan calon nomor urut 2, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen, keluar sebagai pemenang dengan perolehan 11.390.191 suara, sementara pasangan Andika-Hendi memperoleh 7.870.084 suara.
Total suara sah yang diperoleh kedua pasangan calon tersebut berjumlah 19.260.275, sementara jumlah suara tidak sah tercatat sebanyak 1.528.502.
Menurut data yang tercantum di laman MK pada Rabu malam pukul 22.50 WIB, tercatat ada 13 permohonan sengketa hasil pemilihan gubernur yang telah didaftarkan.
Jumlah tersebut terdiri dari satu permohonan terkait Pilgub Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, dan Sumatera Utara. Selain itu, ada tiga permohonan yang menggugat hasil Pilgub Maluku Utara dan tiga permohonan terkait hasil Pilgub Papua Selatan.
Baca juga: Viral! Seorang Bapak Cubit Anak Berkali-kali di Pinggir Jalan, Netizen: Trauma Sampai Gede
Sementara itu, terkait dengan pemilihan bupati, tercatat ada 208 permohonan, dan 47 permohonan berhubungan dengan hasil Pilkada wali kota.
Dengan demikian, hingga Rabu malam pukul 23.00 WIB, total gugatan sengketa Pilkada 2024 yang telah terdaftar di Mahkamah Konstitusi mencapai 268 permohonan.
(Sumber: Antara)