Ntvnews.id, Jakarta - Mantan Presiden Republik Indonesia ke-5, Megawati Soekarnoputri, dalam pidatonya saat peluncuran buku Todung Mulya Lubis mengungkap banyak cerita.
Salah satu sorotan dalam pidatonya adalah pengalamannya mengemban tanggung jawab sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang ia sebut sebagai tugas tanpa penghargaan finansial.
“Saya disuruh pegang BRIN. Saya pikir gaji saya dua dong. Eh, ternyata cuma satu,” ungkap Megawati. Ia menambahkan, “Saya ini enggak ada gaji. Jadi saya bilang ke Mbak Ain, kok enggak ada? Kata dia, ya memang enggak ada. Wah, gratisan!” ujarnya lantang.
Baca Juga: Krisdayanti Minta Maaf dan Cium Tangan Megawati Usai Tumbang di Pilwalkot Batu
Lebih lanjut, Megawati mengungkapkan setelah mengetahui hal itu, ia ingin keluar dari BRIN, tetapi tidak diperbolehkan.
“Kalau lagi berdua nih, ‘Kenapa enggak ada?’, 'Lah terus saya nganggur, no, berarti gratisan', 'Ya gitu'. Wah kalau gitu, mau ngomong dah rasain, eh tapi enggak boleh, tapi enggak digaji,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia bercerita ketika mengurusi uang pensiun saat menjadi Wakil Presiden dan Presiden. Megawati meyebut hanya bisa mengambil salah satu uang pensiunnya yang ternyata wapres dan presiden hanya sedikit perbedaannya.
Baca Juga: Nazar Megawati Jika Pramono-Rano Menang: Saya Mau Tanam Pohon di Jakarta
“Yang lebih lucu, saya wapres, saya presiden, terus saya nanya kan ya pensiun wapres dan presiden ngambil di mana, karena saya gak pernah ngurusin. Terus saya ke Setneg, ‘Ibu harus milih’, 'Maksudnya?’, ‘Iya, karena pensiun tuh satu', 'Loh, jadi selama saya wapres itu', 'Ya terserah, ibu mau yang mana’, ya saya juga mikir dong. Eh enggak tahunya, pensiun wapres dan presiden bedanya cuma seuplek,” ujar Megawati.