Swasembada Pangan Terancam? Serikat Petani Soroti Masalah Pupuk dan Irigasi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Des 2024, 13:36
Alber Laia
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Program Merah Putih di Nusantara TV. Program Merah Putih di Nusantara TV. (Tangkapan layar Youtube Nusantara TV)

Ntvnews.id, Jakarta - Isu swasembada pangan kembali menjadi sorotan tajam. Dalam program Merah Putih di Nusantara TV pada Rabu, 11 Desember 2024, berbagai tantangan terkait distribusi pupuk dan irigasi menjadi perhatian utama.

Perdebatan ini menggarisbawahi persoalan mendasar yang terus membayangi sektor pertanian Indonesia.

Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hariqo Wibawa Satria, mengungkapkan bahwa pemerintah telah berupaya mempermudah akses petani terhadap pupuk.

Kini, pupuk bersubsidi dapat diakses hanya dengan menggunakan KTP, sebuah langkah yang diharapkan mampu memangkas birokrasi.

Baca Juga: Prabowo Beber Prestasi Kabinet: Utang Petani Nelayan Dihapus, Kenaikan UMP, dan Gaji Guru

"Jadi pupuk sudah sangat dipermudah, bahkan sudah bisa diambil pakai KTP sekarang dan beberapa mafia yang membuat palsu juga sudah ditangkap dan ini membutuhkan partisipasi dari masyarakat juga." ujarnya dikutip dari Youtube Nusantara TV, Kamis 12 Desember 2024.

"Artinya jangan sungkan-sungkan untuk melaporkan apabila ada kendala di lapangan," tambahnya.

Ketua Umum Serikat Petani Indonesia, Henry Saragih. <b>(Tangkapan layar Youtube Nusantara TV)</b> Ketua Umum Serikat Petani Indonesia, Henry Saragih. (Tangkapan layar Youtube Nusantara TV) Namun, serikat petani memiliki pandangan berbeda. Ketua Umum Serikat Petani Indonesia, Henry Saragih, mengkritisi lambannya perbaikan distribusi pupuk yang dinilai telah menjadi masalah bertahun-tahun.

"Yang pertama soal pupuk ya, karena memang sejak tahun 70 negeri ini kan didorong untuk menggunakan pupuk kimia, dan menurut kita kenapa sampai hari ini urusan pupuk saja tidak beres soal pendistribusiannya," ujarnya.

Selain persoalan pupuk, Henry juga menyoroti minimnya perhatian terhadap irigasi, yang merupakan faktor vital dalam meningkatkan produktivitas pertanian.

"Dan yang kedua soal irigasi, menurut kita tuh terlampau kecil jumlah seperti itu. Jadi ini yang menurut saya terlampau lamban untuk mengarahkan ke soal begini," jelasnya.

x|close