Ntvnews.id, Jakarta - Polisi mengungkapkan kondisi terkini ibu yang lolos dari aksi pembunuhan putranya sendiri di Cilandak, Jakarta Selatan. Menurut Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi, ibu berinisial AP (40) itu kini tak lagi dirawat di Rumah Sakit Fatmawati akibat lukanya. Ia saat ini telah pulang ke rumah.
"Ibu (kini) pulang ke keluarga dari ibu anak yang berkonflik dengan hukum," ujar Nurma, Kamis, 12 Desember 2024.
Adapun garis polisi yang dipasang pada rumah tempat pembunuhan ayah dan nenek oleh putra AP, MAS, kini telah dibuka polisi.
"(Police line) Sudah dilepas. Alasannya itu wewenang dari penyidik, kemarin sudah olah TKP, dan itu sekali lagi wewenang dari penyidik," tuturnya.
AP juga telah dimintai keterangan kembali oleh polisi. Hal itu dilakukan sebagai pemeriksaan tambahan. Sebelumnya, wanita yang lolos dari aksi pembunuhan anaknya itu juga telah diperiksa penyidik.
"Untuk ibu kemarin sudah kita periksa tambahan, karena memang keterangan-keterangan yang kita perlukan ada di ibu anak yang berkonflik dengan hukum. Kemarin juga sudah kita gali kita dalami, semuanya sudah dikumpulkan menjadi melengkapi berkas yang ada," jelas dia.
Polisi pun telah memeriksa psikolog yang melakukan pengecekan terhadap remaja yang membunuh ayah dan neneknya, MAS. Pemeriksaan psikolog rumah sakit di Jakarta Selatan itu, menyusul pernyataan AP yang mengaku telah empat kali memeriksakan putranya ke psikolog usai kerap tertidur di kelas.
"Kasus yang kemarin terjadi pelakunya anak berkonflik dengan hukum, kemarin penyidik memeriksa psikolog," tutur Nurma.
Hasil pemeriksaan psikolog, telah diserahkan penyidik kepada Asosiasi Psikolog Forensik Indonesia (Apsifor), selaku pihak ahli yang dilibatkan dalam pengungkapan kasus ini.
"Kemudian dari psikolog sudah diserahkan ke Apsifor untuk dijadikan satu atau dikumpulkan untuk nanti hasilnya menjadi satu," tuturnya.
Nurma mengaku belum mengetahui hasil pemeriksaan psikolog. Hal itu, kata dia menjadi kewenangan penyidik.
"Itu (pengakuan psikolog) masih di penyidik ya, yang jelas penjelasan dari psikolog udah di penyidik kemudian hasilnya udah diserahkan ke Apsifor," jelas Nurma.
Diketahui, peristiwa ini terjadi setelah pelaku mengaku tak bisa tidur. Kepada polisi, MAS juga mengaku mendapat bisikan-bisikan sebelum melakukan aksi pembunuhan. MAS mengaku mendapat bisikan untuk mengirim keluarganya ke surga.
"Dia merasa tidak bisa tidur terus ada hal-hal yang membisiki dia, meresahkan dia," ujar Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung, Sabtu, 30 November 2024.
Kala itu, ayah dan ibu MAS tengah tertidur di kamar. Kemudian, MAS turun ke lantai satu guna mengambil pisau dapur, usai tak bisa tidur dan mendapatkan bisikan-bisikan. Setelahnya, MAS naik ke kamar orang tuanya.
Dengan pisau dapur yang ia bawa, MAS menusuk ayahnya. Ibunya yang terbangun dan mengetahui peristiwa itu, lantas berteriak. MAS kemudian juga menikam ibunya.
"Ibunya juga ditusuk juga, tapi mungkin tidak masuk di tempat yang mematikan. Setelah itu, ibunya teriak, ayahnya lari sampai dengan bawah," kata Gogo.
Setelah menusuk ayah dan ibunya, MAS lalu keluar rumah. Di perjalanan dari lantai dua, ia bertemu neneknya. Ia kemudian menusuk neneknya dengan pisau sampai meninggal dunia. MAS sendiri akhirnya dapat diamankan oleh petugas keamanan atau satpam perumahan.