Ntvnews.id, Jakarta - Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) pada Kamis, 12 Desember 2024, mengklaim telah menyebabkan kerusakan besar pada sistem pertahanan udara Suriah. IDF menyatakan telah menghancurkan lebih dari 90 persen sistem rudal darat-ke-udara (surface-to-air) yang teridentifikasi dalam operasi militer terkoordinasi.
Dalam pernyataannya, IDF menjelaskan bahwa serangan ini dilakukan sebagai bagian dari evaluasi mendalam terhadap situasi di Suriah, terutama dengan mempertimbangkan potensi perubahan politik di negara itu. "Dalam persiapan untuk menghadapi skenario tersebut, Angkatan Udara Israel telah mengembangkan rencana serangan ekstensif yang bertujuan untuk menetralkan kemampuan militer Suriah, termasuk persenjataan strategisnya," demikian disampaikan IDF.
Baca juga: Daftar Pencarian Terpopuler di Google Indonesia Tahun 2024
Dalam beberapa hari terakhir, ratusan jet tempur Israel dilaporkan telah meluncurkan serangan ke berbagai infrastruktur militer strategis Suriah, termasuk:
Jet tempur, helikopter, rudal, UAV, radar, dan roket militer Suriah.
Bandara T4 di utara Damaskus, yang mengalami kerusakan signifikan, dengan kehancuran total pada skuadron pesawat tempur SU-22 dan SU-24.
Bandara Ble, tempat tiga skuadron tempur tambahan, juga dihantam serangan, termasuk fasilitas penyimpanan senjata di sekitarnya.
Fasilitas manufaktur dan penyimpanan di Homs, yang berperan penting dalam program rudal Scud milik Suriah.
IDF menegaskan bahwa serangan ini dirancang untuk mengurangi kemampuan militer Suriah secara signifikan, terutama di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut.
"Operasi ini bertujuan untuk menurunkan kemampuan militer canggih Suriah," demikian bunyi pernyataan IDF.
Langkah ini mencerminkan dinamika geopolitik yang semakin kompleks di kawasan, di mana kekuatan regional berupaya mengamankan posisi strategisnya.
(Sumber: Antara)