Ntvnews.id, Lampung - Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Suntana didampingi Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan meninjau Pelabuhan Bakauheni, Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ) Muara Pilu, dan Pelabuhan Wika Beton, di Lampung, pada Jumat, 13 Desember 2024.
Peninjauan kali ini dilakukan untuk memantau kesiapan jalur penyeberangan bagi para pemudik atau wisatawan yang hendak bepergian ke jalur Sumatera dalam momen Libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Baca Juga: Kakorlantas Ungkap 3 Tempat Sumber Kemacetan Parah saat Libur Natal dan Tahun Baru
Kakorlantas Polri mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada masalah yang berarti terkait pendistribusian penumpang yang berangkat dari Sumatera menuju Jawa, namun koordinasi mesti tetap dilakukan untuk mengantisipasi apabila ada penyumbatan.
"Kalau dari sisi Sumatera ini Alhamdulillah lancar tapi kalau dari sisi Merak tadi Pak Ali ya delaying sistem dilaksanakan tetap kita koordinasikan dengan ASDP sehingga jarak nya bisa tertangani untuk arus lalu lintas," kata Kakorlantas di Kantor ASDP.
Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Suntana didampingi Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan meninjau Pelabuhan Bakauheni, Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ) Muara Pilu, dan Pelabuhan Wika Beton, di Lampung, Jumat (13/12/2024). (Dokumentasi NTVNews.id)
"Untuk itu di sisi Sumatera ini bisa mempercepat kapal bisa berlayar karena ini akibat arus di darat pak kalau di dermaga ada sumbatan ini akibat ada catatan," tambahnya.
Selain itu, Irjen Pol Aan Suhanan menyebut bahwa pelaksanaan mudik sebelumnya memiliki catatan terkait jadwal keberangkatan kapal sehingga menyebabkan antrean mengular di dermaga.
Adapun, kata dia, pentingnya sinergi dan kolaborasi dengan stakeholder seperti Ditjen Hubla dan ASDP dapat mencari solusi terkait jadwal keberangkatan kapal ini.
"Menurut saya dengan adanya kesepakatan antara (pengelola) BBJ, yang punya kapal dengan ASDP ini bisa selesai, karena kita harus bersinergi berkolaborasi sehingga ini bisa kita berikan ke masyarakat perkembangan lalu lintas," ungkap dia.
Ia juga menyoroti perihal kendaraan yang tidak memiliki tiket saat masuk ke jalur penyeberangan. Hal ini juga menjadi catatan bagi ASDP dalam pelaksanaan Libur Nataru nanti untuk menerapkan teknik geofencing demi membatasi pergerakan praktek calo.
"Kemudian terkait ticketing ini betul ya Pak Dirut ticketing ini memang ada permasalahan di Jawa, kalau Sumatera clear ini. Di sini di Jawa kemarin itu ada 1.000 lebih itu tidak bertiket artinya ini perlu ada yang pertama screening di Bakauheni ini nanti kita siapkan kemudian geofencing itu dirasa perlu dan untuk kesiapan sebelum Nataru," ujar Kakorlantas.
"Kita bisa bersama sama Pak Wamen dengan ASDP ya semacam sosialisasi lah kepada para calo-calo untuk menjual tiket di radius 4 kilometer ini. Saya kira itu terima kasih atas kolaborasinya apa yang kita rencanakan kita bisa sukses dan ini menjadi gladi resik untuk lebaran karena waktunya tinggal 2 bulan," pungkasnya.
Sebagai informasi, usai melakukan peninjauan di tiga pelabuhan di Lampung, Wamenhub bersama Kakorlantas dan rombongan kembali menuju Pelabuhan Merak Banten untuk melaksanakan Tactical Floor Game (TFG) jalur penyeberangan pada saat Operasi Nataru nanti.
Turut hadir Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Raden Slamet Santoso, Dirut ASDP Heru Widodo, Direktur Lalu Lintas Jalan Kemenhub Ahmad Yani, Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Pol Aris Syahbudin dan stakeholder lainnya.