Ntvnews.id, NTT - Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) bagaikan mutiara tersembunyi di timur Indonesia, terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau. Namun, di balik pesonanya, konflik antara pihak pengelola wisata dengan warga lokal kembali mencuat.
Baru-baru ini, sebuah video viral di media sosial menunjukkan seorang warga lokal dilarang surfing di kawasan Pulau Sumba, oleh seorang pendatang yang mengaku memiliki izin pengelolaan wilayah tersebut.
Warga lokal yang merasa dirugikan pun mempertanyakan dasar hukum pelarangan tersebut, menegaskan bahwa mereka memiliki izin untuk memanfaatkan wilayah tersebut, dan surfing merupakan bagian dari budaya dan tradisi mereka.
Peristiwa ini memicu ketegangan dan rasa frustrasi di kalangan warga lokal, yang mempertanyakan hak mereka untuk menikmati pantai di tanah kelahiran mereka sendiri.
"Kaka tidak berhak melarang kami, kalau melarang itu hukum mana, pasal mana," kata warga tersebut dikutip dari Instagram @info.negri, pada Selasa, (28/5/2024).
Lihat postingan ini di Instagram
Akan tetapi wanita itu tetap mengatakan bahwa untuk sementara jangan melakukan surfing diwilayah pantai tersebut.
Namun larangan itu tidak diindahkan dan mengatakan bahwa pihaknya saat ini tengah membawa tamu.
"Kami hanya 2 jam saja, kira-kira apa yang kami ganggu," ujar warga tersebut.
Baca Juga: Heboh di Media Sosial Taruna TNI Wajib Berpakaian Seragam di Luar Area Pendidikan?
Tentu saja pelarangan ini tidak diindahkan oleh salah satu warga lokal dan mempertanyakan kenapa mereka dilarang berselancar di wilayah yang merupakan kampung mereka.