Ntvnews.id, Jakarta - Warga Spanyol menggelar aksi demo yang meminta pemerintah untuk segera berhenti menjual senjata ke Israel di tengah genosida terhadap Palestina.
Aski domo ini berlangsung di sejumlah Kota di Spanyol seperti Barcelona, Valencia, Cartagena dan Madrid. Para pengunjuk rasa mendesak pemerintah untuk menghentikan semua perdagangan senjata dengan Israel.
Baca Juga: Yoon Suk Yeol Abaikan Panggilan Jaksa dalam Kasus Darurat Militer Korea Selatan
Aksi ini dipicu oleh seruan dari Jaringan Solidaritas Melawan Pendudukan Palestina dan kelompok pro-Palestina lainnya, yang menuntut penghentian transfer senjata yang dianggap memperburuk genosida terhadap Palestina, serta larangan penjualan peralatan militer ke Israel.
Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, memuji laporan Amnesti Internasional yang menuduh Israel melakukan genosida di Jalur Gaza, menyebutnya sebagai pesan mendesak untuk menghentikan pertumpahan darah di wilayah tersebut (( (Antara (Anadolu) ))
Di Madrid, massa berkumpul di depan gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) sebelum melakukan pawai dengan membawa bendera Palestina menuju gedung Kementerian Pertahanan.
Mereka meneriakkan slogan-slogan seperti “Hentikan genosida di Palestina,” “Boikot Israel,” “Itu rumah sakit, bukan pangkalan militer,” “Sanksi terhadap Israel tak kunjung datang,” dan “Bebaskan Palestina.”
Baca Juga: Deretan Negara yang Jadi Target Dendam Kebijakan Donald Trump
Para pengunjuk rasa mendesak pemerintah koalisi sayap kiri untuk “memutus hubungan dengan Israel, yang telah melakukan genosida dan sedang diadili di Pengadilan Internasional.”
Isabel Serra Sanchez, juru bicara partai Podemos sekaligus anggota Parlemen Eropa, menuduh pemerintah Spanyol berbohong dengan menyatakan bahwa negara tersebut tidak menjual senjata ke Israel.
Meski Perdana Menteri Pedro Sanchez, Menteri Luar Negeri Jose Manuel Albares, dan Menteri Pertahanan Margarita Robles menyatakan bahwa kapal yang membawa senjata ke Israel tidak diizinkan singgah di pelabuhan Spanyol, Serra Sanchez mengatakan bahwa senjata tetap diizinkan melewati pelabuhan Valencia, Barcelona, dan Algeciras.
“Organisasi hak asasi manusia menunjukkan bahwa pernyataan pemerintah Spanyol adalah kebohongan besar, dan kontrak penjualan senjata masih berlangsung untuk mendanai genosida Israel terhadap rakyat Palestina,” tegasnya.
(ANTARA)