Kasus Pelecehan Seksual Agus Buntung: 17 Korban Teridentifikasi, 10 Sudah Diperiksa

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Des 2024, 15:54
Alber Laia
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Agus Buntung Agus Buntung (ANTARA)

Ntvnews.id, NTB - Kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan tersangka berinisial IWAS alias Agus terus berkembang, dengan perhatian yang semakin besar dari masyarakat dan berbagai pihak terkait.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Komisi Disabilitas Daerah (KDD) NTB, sebanyak 17 korban telah teridentifikasi, dengan 10 korban di antaranya telah menjalani pemeriksaan oleh pihak kepolisian.

Ketua KDD NTB, Joko Jumadi mengatakan, hingga saat ini, 10 dari 17 korban sudah memberikan keterangan kepada pihak berwenang. Proses pemeriksaan korban dilakukan secara bertahap, 4dengan rencana pemeriksaan tambahan terhadap satu korban pada hari Senin mendatang.

Baca Juga: Sosok Pacar Agus Buntung yang Setia Menemani, Ternyata Masih di Bawah Umur

“Dari 17 korban, ada 10 yang sudah diperiksa. Sisanya, sebanyak 7 orang, masih dalam tahap penguatan. Kami memastikan kesiapan mereka sebelum menjalani pemeriksaan. Namun, data nama-nama dan lokasi kejadian sudah terkonfirmasi,” jelas Joko.

Ia juga menambahkan bahwa KDD NTB bekerja sama dengan lembaga lain untuk memberikan pendampingan kepada para korban. Langkah ini dilakukan agar korban merasa aman dan siap untuk memberikan kesaksian.

Berdasarkan investigasi yang dilakukan KDD NTB, mayoritas tempat kejadian perkara (TKP) berada di sekitar kawasan Taman Udayana dan Sangkareang. Namun, tindakan pelecehan hingga ke tahap persetubuhan dilakukan di tiga lokasi berbeda, yaitu Nang Homestay, Gora Homestay, dan salah satu kos-kosan bertarif harian di kawasan tersebut.

Agus Panyandang Disabilitas <b>(Instagram)</b> Agus Panyandang Disabilitas (Instagram)

“Yang cukup memprihatinkan adalah salah satu korban yang berusia 28 tahun. Dia sudah bukan mahasiswa lagi dan saat ini sedang bekerja. Modus yang digunakan tersangka hampir sama: berpura-pura menawarkan bantuan setelah korban mengalami gangguan, seperti catcalling, di lokasi umum seperti Taman Udayana,” ungkap Joko.

Kasus ini semakin menjadi sorotan karena adanya bukti-bukti yang mengindikasikan pola kejahatan serupa terhadap beberapa korban.

Terkait korban lainnya, KDD NTB telah melakukan pendekatan secara hati-hati, terutama terhadap anak-anak yang menjadi korban. Salah satu korban anak dilaporkan mengalami pelecehan setelah tersangka berhasil melakukan persuasi. Bahkan, sempat viral di media sosial foto tersangka bersama salah satu korban, yang kini telah diidentifikasi oleh KDD NTB.

“Korban ini sudah kami identifikasi, dan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) telah melakukan pendekatan di sekolah untuk mendukung proses pemulihan mereka. Pendekatan ini dilakukan untuk memastikan bahwa korban mendapatkan perlindungan psikologis yang optimal,” kata Joko.

Saat ini, beredar informasi mengenai kemungkinan adanya 19 korban. Namun, Joko Jumadi menegaskan bahwa KDD NTB hanya fokus pada data yang telah terverifikasi.

“Dua korban yang disebutkan di media sosial belum masuk ke data resmi kami. Ada juga foto viral yang sudah kami identifikasi, dan nama korban tersebut telah kami kantongi. Kami terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memverifikasi data secara menyeluruh,” jelasnya.

KDD NTB bersama LPA dan pihak kepolisian terus memperkuat upaya perlindungan terhadap korban, termasuk menindaklanjuti laporan dan data baru yang masuk. Dalam kasus ini, pendekatan lintas sektor dianggap sangat penting untuk memberikan pendampingan kepada korban sekaligus memastikan proses hukum berjalan dengan baik.

x|close