Pengakuan Wanita yang Nyaris Jadi Korban Agus Buntung: Ikuti hingga Kamar Kos dan Minta Dikeluarkan Cairan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Des 2024, 15:53
Alber Laia
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Agus Pria Disabilitas Tanpa Tangan Jadi Tersangka Agus Pria Disabilitas Tanpa Tangan Jadi Tersangka (Instagram)

Ntvnews.id, NTB - Sebuah insiden pelecehan yang menggemparkan terjadi di kawasan Taman Udayana, Kota Mataram, di akhir bulan Februari 2024. Seorang perempuan berinisial Bunga (nama samaran), nyaris menjadi korban pelecehan yang dilakukan oleh pria berinisial IWAS alias Agus buntung.

Menurut keterangan Bunga, insiden bermula saat ia keluar untuk mencari sarapan pada pagi hari. Dalam perjalanan kembali ke kos, ia berhenti di pos polisi di kawasan Taman Udayana untuk beristirahat sembari menunggu ojek online (ojol) yang telah dipesannya.

Baca Juga: Polisi Ungkap Alasan Agus, Pria Disabilitas Tanpa Tangan Jadi Tersangka Pemerkosaan: Pakai Kaki

“Ketika saya sedang duduk menunggu ojol, Agus datang menghampiri saya dan berpura-pura mencari seorang perempuan yang disebutnya telah membawa kabur motornya,” ungkap Bunga, Senin 16 Desember 2024.

Meski merasa aneh, ia mencoba membantu dengan menjelaskan bahwa ia tidak mengenal perempuan yang dimaksud.

Agus Buntung <b>(ANTARA)</b> Agus Buntung (ANTARA)

Agus kemudian meminta izin meminjam ponsel Bunga untuk menghubungi seseorang yang ia sebut sebagai ibunya. Setelah menelpon, Agus mengembalikan ponsel tersebut, dan ojek yang dipesan Bunga tiba. Merasa bahwa interaksi telah selesai, Bunga pun pergi menuju kosnya.

Namun, tanpa sepengetahuannya, Agus membuntuti hingga ke kos Bunga. “Saya membuka pintu kos dan masuk kamar. Saat saya hendak menggantung tas, tiba-tiba ada suara ketukan di pintu. Saya pikir itu kakak saya, tetapi ternyata Agus,” jelas Bunga dengan nada trauma.

Ketika pintu dibuka, Agus mengungkapkan bahwa ia mengikuti Bunga untuk meminta maaf atas kejadian sebelumnya. Namun, percakapan yang awalnya terlihat wajar berubah menjadi aneh ketika Agus memaksa untuk masuk ke kamar Bunga.

Bunga dengan tegas menolak dan mengarahkan Agus untuk berbicara di luar saja. Meski demikian, Agus terus mendesak, hingga akhirnya meminta sesuatu yang tidak pantas. “Dia berkata, ‘Mbak, saya dari tadi sudah nafsu melihat mbaknya. Boleh saya minta tolong untuk mengeluarkan cairan saya?’ sambil memperlihatkan kelaminnya,” kenang Bunga dengan emosi.

Bunga langsung menolak dan mengancam akan berteriak jika Agus tidak segera pergi. Namun, Agus malah mendorongnya dengan keras, menyebabkan Bunga terpental. “Tenaganya sangat kuat, dan saya seorang perempuan. Saya benar-benar ketakutan,” ujarnya.

Meski dalam posisi terancam, Bunga tidak tinggal diam. Ia dengan tegas melakukan perlawanan verbal dan fisik. Ia juga mengancam akan melaporkan Agus dan membuat keributan jika Agus tidak segera meninggalkan tempat tersebut. Ancaman tersebut akhirnya membuat Agus pergi.

x|close