Ntvnews.id, Jakarta - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Cirebon, Jawa Barat, mengungkapkan bahwa kelalaian sopir bus diduga menjadi salah satu penyebab kecelakaan tunggal yang terjadi di ruas Tol Kanci-Pejagan KM 223 pada Minggu, 15 Desember lalu.
Kepala Satlantas Polresta Cirebon Kompol Mangku Anom Sutresno menjelaskan, dalam kecelakaan tersebut, bus yang melaju dengan tujuan Jakarta-Yogyakarta diketahui bergerak dengan kecepatan tinggi tanpa melakukan pengereman. Berdasarkan rekaman CCTV, bus yang dikemudikan oleh sopir bernama Mujianto itu tidak mengurangi kecepatan saat mendekati lokasi kejadian.
Baca Juga: 1 Turis Asing Tewas dalam Kecelakaan Bus
“Dari analisis CCTV, bus berplat AD 7178 OF melaju di atas 60 km/jam tanpa pengereman, meskipun pengendara lain sudah memperlambat laju kendaraan,” katanya, Senin 16 Desember 2024.
Ia memastikan bahwa berdasarkan hasil analisis sementara, kecelakaan tunggal tersebut diduga disebabkan oleh kelalaian sopir.
Meskipun demikian, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait insiden yang terjadi di ruas Tol Kanci-Pejagan tersebut.
“Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun ada lima orang yang mengalami luka berat dan ringan. Para korban sudah dilarikan ke Rumah Sakit Waled, Cirebon untuk mendapatkan perawatan,” ujarnya.
Baca Juga: Kecelakaan Bus Mengerikan Terjadi di Tol Cipali, 2 Orang Tewas Mengenaskan
Anom mengimbau agar perusahaan transportasi umum memastikan kendaraan dalam kondisi layak jalan dan tidak mengangkut penumpang melebihi kapasitas, guna mencegah terjadinya insiden serupa.
Ia juga menegaskan bahwa kendaraan angkutan umum yang kelebihan kapasitas atau beban harus segera diperbaiki untuk menghindari potensi kecelakaan.
Pihak kepolisian pun telah meningkatkan intensitas pemeriksaan kelaikan kendaraan umum (ramcek) di seluruh wilayah Cirebon, menjelang libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Baca Juga: Ngeri, Kecelakaan Bus Tewaskan 9 Orang Gegera Sopir Tidur
“Kami meminta pengusaha kendaraan umum memastikan kendaraannya siap jalan karena keselamatan banyak orang harus diprioritaskan,” ucap dia.
(Sumber Antara)