Ntvnews.id, Jakarta - Seorang remaja laki-laki berusia 16 tahun di Amerika Serikat (AS) ditangkap atas dugaan pembunuhan terhadap empat anggota keluarganya. Remaja tersebut menghubungi pihak berwenang di New Mexico untuk mengakui perbuatannya.
Kantor Sheriff Valencia County melaporkan bahwa sebelum fajar pada Sabtu, 14 Desember 2024 waktu setempat, mereka menerima panggilan darurat 911 dari seorang remaja di bawah umur yang "mengakui kepada operator bahwa dirinya telah membunuh keluarganya."
Dilansir dari AFP, Selasa, 17 Desember 2024, menyebut laporan Kepolisian Negara Bagian New Mexico yang ketika petugas tiba di lokasi kejadian di kota Belen, remaja tersebut keluar dari rumah "dengan tangan terangkat dan dalam kondisi sangat mabuk."
Di dalam rumah, petugas menemukan empat korban tewas dengan luka tembak di tubuh mereka.
"Para deputi menemukan Leonardo Leyva (42), Adriana Bencomo (35), Adrian Leyva (16), dan Alexander Leyva (14), semuanya meninggal akibat luka tembak. Sebuah pistol ditemukan tergeletak di meja dapur," demikian pernyataan Kepolisian Negara Bagian New Mexico.
Seorang pejabat kota Belen yang tidak disebutkan namanya menyatakan bahwa keempat korban merupakan orang tua dan dua saudara laki-laki dari remaja yang menjadi tersangka.
Remaja tersebut telah didakwa dengan empat tuduhan pembunuhan tingkat pertama oleh otoritas setempat.
Baca Juga: Polda Jateng Sebut Penembakan Siswa SMK di Semarang Tak Terkait Tawuran
Insiden penembakan tragis seperti ini sering terjadi di AS, di mana undang-undang kepemilikan senjata cenderung longgar, dan jumlah senjata api melebihi populasi penduduknya.
Berdasarkan data Gun Violence Archive, pada tahun ini saja, telah terjadi setidaknya 484 insiden penembakan massal di AS. Penembakan massal ini didefinisikan sebagai kejadian yang melibatkan setidaknya empat korban, baik tewas maupun terluka.