Deretan Negara yang Miliki Kepentingan di Suriah, Salah Satunya Rusia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 17 Des 2024, 08:30
Deddy Setiawan
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Israel telah menduduki tiga desa baru di Suriah selatan seiring dengan langkah Israel yang memperluas serangan militer ke negara itu, setelah rezim Bashar al-Assad terguling dari kursi kekuasaan di Suriah. Israel telah menduduki tiga desa baru di Suriah selatan seiring dengan langkah Israel yang memperluas serangan militer ke negara itu, setelah rezim Bashar al-Assad terguling dari kursi kekuasaan di Suriah. ((Antara))

Ntvnews.id, Jakarta - Perang saudara Suriah yang berlangsung selama 13 tahun, yang berujung pada jatuhnya pemerintahan Bashar al-Assad dan ancaman fragmentasi lebih lanjut dari Suriah, memiliki dampak yang besar bagi aktor global dan regional. Berikut adalah 5 negara asing yang memiliki kepentingan di Suriah:

1. Amerika Serikat

Washington melihat fragmentasi Suriah sebagai cara untuk melemahkan Iran, yang bersama Hizbullah Lebanon, milisi Syiah Irak, dan Houthi Yaman, membentuk Poros Perlawanan terhadap Israel yang didukung AS. Melemahnya poros ini akan memperbesar keamanan bagi sekutu Washington, Israel.

Baca Juga: Kemlu: Indonesia Tak Tergesa-Gesa Akui Pemerintahan Baru Suriah

Laporan Badan Intelijen Pertahanan tahun 2012 yang telah dideklasifikasi menunjukkan bahwa AS berencana mendukung pembentukan kerajaan Salafi Sunni di Suriah untuk mengisolasi wilayah yang dikuasai pemerintah, yang dianggap sebagai "kedalaman strategis perluasan Syiah" bagi Iran dan milisi Syiah Irak.

2.Israel

Israel, yang secara teknis telah berperang dengan Suriah sejak 1948, memandang kehancuran Suriah sebagai kesempatan untuk menghilangkan musuh lama. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah menargetkan persediaan senjata dan instalasi militer Suriah untuk mengurangi potensi ancaman.

Suriah juga merupakan jalur penting bagi Iran untuk memasok Hizbullah di Lebanon. Jika Suriah terpecah, Israel akan mendapatkan keuntungan dengan melemahkan Poros Perlawanan dan mengurangi tekanan terhadap kebijakan wilayah Palestina. Fragmentasi ini juga memungkinkan Israel untuk memperkuat kendali atas Dataran Tinggi Golan dan memperluas wilayahnya.

3. Turki

Ankara berusaha mempertahankan kendali atas Suriah utara yang berbatasan langsung dengan Turki, di mana Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG), yang didukung AS dan dianggap sebagai kelompok teroris oleh Turki, beroperasi. Fragmentasi Suriah menjadi ancaman bagi Turki karena aspirasi negara merdeka oleh Kurdi, yang dapat menggoyahkan integritas teritorial Turki.

Baca Juga: Penjarahan, Kurangnya Staf dan Obat Ganggu Layanan Kesehatan di Suriah

Baru-baru ini, Tentara Nasional Suriah yang didukung Turki berhasil mengusir YPG dari Tal Rifaat dan menguasai rute penting antara Raqqa dan Aleppo.

4. Iran

Suriah memiliki peran penting dalam Poros Perlawanan terhadap Israel dan dalam membela Palestina. Iran dan Suriah juga bekerja sama dalam perang melawan ISIS dan kelompok sektarian lainnya yang mengancam Iran serta sekutu Syiahnya.

Iran berupaya menjaga integritas teritorial Suriah dan mendukung rekonsiliasi politik untuk mencegah kekacauan dan perpecahan yang bisa memperburuk ketidakstabilan regional. Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, telah menyatakan kekhawatiran tentang potensi perang sektarian dan disintegrasi Suriah.

5, Rusia

Suriah adalah sekutu lama Rusia yang telah memberikan kehadiran permanen bagi Angkatan Laut Rusia di Laut Mediterania, khususnya di kota pelabuhan Tartus sejak 1971. Keterlibatan Rusia dalam konflik Suriah dimulai dengan permintaan Damaskus untuk memerangi terorisme, dengan tujuan menghindari ancaman terorisme di dalam negeri.

Setelah ISIS kalah, kepentingan strategis Rusia kini termasuk menstabilkan situasi di lapangan, menanggulangi ancaman teroris yang tersisa, dan mendukung rekonsiliasi serta penyelesaian politik untuk menjaga stabilitas regional.

x|close