Polisi Ekshumasi Jasad Bayi yang Tertukar di RS Islam Jakarta

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 17 Des 2024, 12:38
Moh. Rizky
Penulis
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Ilustrasi Bayi Ilustrasi Bayi (Istimewa)

Ntvnews.id, Jakarta - Polisi melakukan ekshumasi atau penggalian kubur jasad bayi yang diduga tertukar di RS Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, Selasa, 17 Desember 2024. Proses ekshumasi berlangsung di TPU Semper, Jakarta Utara, yang dimulai pukul 9.00 WIB dengan estimasi waktu sekitar 2-3 jam.

Ekshumasi dilakukan guna mengambil sampel DNA bayi sebagai bagian dari penyelidikan yang tengah berlangsung.

Ekshumasi dihadiri Tim Forensik RS Polri Kramat Jati dan Tim Inafis Polri. Juga ada ibunda dari bayi yang diduga tertukar ikut menyaksikan langsung proses ini.

Baca Juga: Dirut RSIJ Cempaka Putih Buka Suara Soal Bayi yang Diduga Tertukar

Adapun proses ekshumasi ini, dilaksanakan dengan saksi pihak Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih dan pihak keluarga. Penyelidikan dilakukan untuk memastikan kebenaran terkait dugaan kasus yang mencuat di media sosial.

Kasus ini bermula dari laporan Muhammad Rauf dan Feni Selviyanti, orang tua bayi yang diduga tertukar dalam kondisi meninggal dunia di RS Islam Jakarta. Dugaan tersebut menjadi viral di media sosial dan memicu perhatian publik terhadap prosedur penanganan di rumah sakit.

Sebelumnya, polisi menyebut ekshumasi jasad bayi yang diduga tertukar di RS Islam Jakarta Cempaka Putih, akan dilaksanakan.

Baca Juga: Ayah dari Bayi yang Diduga Tertukar di RS Islam Cempaka Putih Lapor ke KPAI

"Tanggal 17 Desember akan dilakukan ekshumasi atau gali kubur untuk mengambil sampel DNA dari bayi," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, di Jakarta, Senin, 16 Desember 2024 kemarin. 

Menurut Ade Ary, hal itu  dilakukan oleh penyelidik dari Polres Metro Jakarta Pusat untuk keperluan pendalaman dalam upaya mengusut peristiwa ini hingga tuntas.

"Polres Metro Jakarta Pusat dan Polsek Cempaka Putih sedang melakukan pendalaman, mengecek TKP, berkomunikasi dengan pihak rumah sakit, berkomunikasi dengan korban, orangtua, kemudian RW tempat tinggal di sekitar rumah korban," tandasnya.

x|close