Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya menyatakan bahwa pihaknya mengundang para promotor untuk berdiskusi mencari solusi atas berbagai tantangan dalam penyelenggaraan konser di Indonesia.
"Kami ingin mendengar langsung dari teman-teman promotor, sedang diatur waktunya. Kita juga tidak hanya mendengar tapi ke depannya kita ingin mencari solusi agar kejadian-kejadian yang kurang baik sebelumnya kita dampingi, kita fasilitasi, kita cari solusinya sama-sama," kata Teuku, Selasa, 17 Desember 2024.
Baca Juga: Menekraf: Presiden Ingin Ekonomi Kreatif jadi Mesin Pertumbuhan Baru Bagi Perekonomian Nasional
Ia menyadari bahwa penyelenggaraan konser di Indonesia saat ini masih menghadapi berbagai kendala dan tantangan.
Oleh karena itu, Teuku menegaskan bahwa pemerintah siap berperan aktif dalam membantu mengatasi masalah tersebut, mengingat acara musik merupakan salah satu subsektor penting dalam ekonomi kreatif yang berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.
"Harapannya agar pemerintah bisa hadir untuk mencari solusi bersama karena ini juga sebuah subsektor yang penting," tegasnya.
Dalam hal ini, Teuku tidak hanya berfokus pada promotor besar di tingkat nasional, tetapi juga memberikan perhatian kepada promotor daerah yang dinilai memerlukan dukungan dan fasilitasi.
"Kita tidak hanya bicara acara-acara besar, permasalahan yang ditangani promotor daerah, provinsi, kabupaten kota ketika mereka keliling, itu perlu kita bantu juga," ujarnya
Baca Juga: 3 Menteri Prabowo Jajal Kereta Tanpa Transit Rute Jakarta-Yogyakarta
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kementerian Pariwisata, Vinsensius Jemadu, meminta seluruh promotor musik nasional untuk meningkatkan persiapan terkait fasilitas keamanan dalam penyelenggaraan konser di masa mendatang. Hal ini menyusul batalnya konser Dua Lipa di Jakarta yang sedianya digelar pada 9 November lalu.
"Keamanan dan keselamatan harus menjadi prioritas utama dalam setiap penyelenggaraan acara, termasuk konser. Ini sejalan dengan standar internasional dan juga penting untuk memastikan kenyamanan semua pihak yang terlibat, termasuk penonton, artis, dan pekerja di sektor pertunjukan,” kata Vinsensius.
Pihaknya berkomitmen untuk memberikan pendampingan kepada para pelaku industri acara, khususnya dalam penyelenggaraan konser musik, guna membangun ekosistem konser yang berkualitas di Indonesia.
Pendampingan ini bertujuan untuk mendorong peningkatan kualitas penyelenggaraan konser, fasilitas, serta infrastruktur pendukung, termasuk kesiapan sumber daya manusia, demi meningkatkan reputasi Indonesia dalam menggelar pertunjukan berskala internasional.
(Sumber Antara)