Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Ubaidillah, mendorong agar penayangan lagu kebangsaan "Indonesia Raya" setiap pagi di televisi dan radio semakin digalakkan untuk memperkuat rasa nasionalisme masyarakat.
“Saya rasa ini upaya yang sangat baik, maka perlu dimasifkan agar rasa nasionalisme masyarakat, cinta tanah air Indonesia semakin tinggi. Saya kira Pak Prabowo sudah tepat dalam hal ini, dan kami juga mendukung karena regulasinya juga ada,” ujar Ubaidillah dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Profil Satoru Mochizuk, Pelatih Timnas Putri yang Kepergok Nyanyikan Indonesia Raya
Ia menjelaskan bahwa kewajiban menayangkan lagu "Indonesia Raya" telah diatur dalam Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS). Aturan tersebut mengharuskan lembaga penyiaran yang tidak beroperasi 24 jam untuk memutar lagu kebangsaan di awal dan akhir siaran.
“Kalau yang 24 jam, jam 06.00 harus disiarkan, lalu pada 24.00 wajib lagu nasional. Hal yang diperlukan saat ini adalah bagaimana memasifkan sekaligus menyerentakkan pemutaran 'Indonesia Raya'. Ini hal yang bagus ke depan,” jelasnya.
Menurut Ubaidillah, langkah ini sangat relevan di tengah derasnya arus informasi melalui media sosial. Banyak informasi dari media sosial, katanya, sering kali tidak sesuai fakta, sehingga berpotensi memunculkan hoaks yang dapat mengancam persatuan.
“Kalau serentak diputar tiap pagi sebelum anak berangkat sekolah, ini bisa menjadi energi yang bagus bagi mereka. Apalagi mereka kan sangat akrab dengan dunia digital yang akses informasinya tidak terbatas, meskipun kadang secara kebenarannya masih perlu dipertanyakan,” imbuhnya.
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto, melalui Wakil Menteri Komunikasi dan Digital RI, Angga Raka Prabowo, telah meminta agar stasiun televisi menyiarkan lagu "Indonesia Raya" secara serentak pada pukul 07.00 sebagai bentuk penanaman rasa cinta tanah air.
“Kemarin kami juga koordinasi dengan Pak Wamen (Angga Raka Prabowo) soal ini. Nanti kita bersama-sama menyiapkan skemanya,” tambah Ubaidillah.
(Sumber: Antara)