Ntvnews.id, Jakarta - Direktur Prasarana Strategis Direktorat Jendral Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Essy Asiah mengatakan pembangunan pasar tradisional Natar di Kabupaten Lampung Selatan dibangun dengan konsep ramah disabilitas.
"Pada Mei 2023 saat pertama kali ke Pasar Natar kondisinya memang tidak layak sekali, sehingga kami tindak lanjuti, dan tidak cukup hanya merenovasi ternyata harus dirobohkan, dan harus dibangun yang baru," ujar Direktur Prasarana Strategis Direktorat Jendral Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Essy Asiah.
Ia mengatakan kegiatan revitalisasi Pasar Natar tersebut tidak hanya bermanfaat dari sisi ekonomi, namun dirancang sebagai bangunan yang ramah lingkungan dan ramah terhadap disabilitas.
"Pasar ini ramah disabilitas karena menyediakan ruang disabilitas bagi konsumen ataupun penjual sebagai fasilitas penunjang," katanya.
Dia melanjutkan tersedia juga ruang kesehatan, ruang jaga, dan informasi, mushola, ruang pengelola, ruang pertemuan, IPAL, serta toilet.
"Pasar ini sudah pernah terbakar sebanyak tiga kali yakni pada 2019, 2020, dan 2022, sehingga akan dibuat lebih aman lagi. Dan memang ini dirancang dengan memperhitungkan berbagai aspek, bahkan gedungnya pun menggunakan konsep hijau. Mudah-mudahan ini ke depan bisa semakin baik, dahulu sering banjir di sini, sekarang kami tata agar tidak banjir," ucap dia.
Pasar tradisional Natar yang telah direvitalisasi memiliki luas lahan 6.462 meter persegi, luas total bangunan 6.839 meter persegi, memiliki kapasitas pedagang 779 orang pedagang dan memiliki dua lantai. Pasar Natar mengalami masa pengerjaan selama sembilan bulan sejak Desember 2023.
Biaya yang dikeluarkan sebanyak Rp 45,77 miliar, kata dia, dengan pembagian lokasi pedagang di pasar tersebut meliputi lantai pertama bagi pedagang sembako, sedangkan lantai dua akan digunakan untuk pedagang baju.
Rekonstruksi Pasar Natar dilaksanakan oleh Kementerian PU melalui BPPW Lampung yang dimulai pada bulan Desember tahun 2023 lalu. Saat ini, telah terbangun sebanyak 2 lantai dengan rincian 496 lapak meja, 256 kios, 22 ruko, dan 5 los kosong, yang dapat mengakomodir sebanyak 779 pedagang.
Diharapkan Pembangunan Pasar Natar ini dapat memperbaiki kondisi fisik pasar, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dengan menyediakan tempat bagi para pelaku usaha untuk menjual komoditas yang mendominasi di Kabupaten Lampung Selatan.