China Eksekusi Mati Li Jianping Gegara Kasus Korupsi

Ntvnews.id, Jakarta - Otoritas China mengeksekusi mati seorang mantan pejabat atas kasus korupsi. Eksekusi yang dilaksanakan pada Selasa, 17 Desember 2024 merupakan bagian dari kampanye besar-besaran Beijing dalam memerangi praktik korupsi.

Li Jianping, yang merupakan mantan sekretaris komite kerja Partai Komunis di zona ekonomi dan pengembangan teknologi Hohhot, sebelumnya telah dijatuhi hukuman mati atas tuduhan penyuapan dan penyalahgunaan dana publik.

"Disetujui oleh Mahkamah Rakyat Tertinggi, pada pagi hari tanggal 17 Desember 2024, Pengadilan Rakyat Menengah Liga Hinggan Daerah Otonomi Mongolia Dalam mengeksekusi Li Jianping sesuai dengan hukum," demikian pernyataan pengadilan, seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu, 18 Desember 2024.

Baca Juga: Presiden Peru Kelakar Soal Hukuman Mati Bagi Pemerkosa Anak

Li dijatuhi hukuman mati pada 2022 setelah terbukti memanfaatkan jabatannya sebagai pegawai negeri untuk menggelapkan dana dan memberikan keuntungan bagi kelompok kriminal.

Hukuman mati tersebut tetap diperkuat pada awal tahun ini meskipun Li sempat mengajukan banding.

Tindakan yang dilakukan oleh mantan pejabat tersebut dinilai "sangat serius", sementara "dampak sosialnya sangat keji", demikian pernyataan dari pengadilan pada Selasa, 17 Desember 2024 waktu setempat.

Baca Juga: Dituntut Hukuman Mati oleh JPU, Ayah Yudha Arfandi Ngamuk: Lebay Itu Jaksa!

Presiden Xi Jinping telah memimpin kampanye antikorupsi besar-besaran sejak menjabat lebih dari satu dekade lalu. Namun, beberapa kritikus berpendapat kampanye tersebut juga menjadi cara untuk menyingkirkan pesaing politik.

Otoritas China menganggap data hukuman mati sebagai rahasia negara, meskipun organisasi hak asasi manusia seperti Amnesty International meyakini bahwa ribuan orang dieksekusi mati di negara tersebut setiap tahunnya.