Ntvnews.id, Jakarta - Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B, yang menghubungkan Stasiun Velodrome dengan Stasiun Manggarai, kini mencapai progres 39,83 persen per 10 Desember 2024. Proyek ini dikerjakan oleh PT Jakarta Propertindo (Perseroda) bersama PT Waskita-Nindya Karya-LRS KSO.
"Pembangunan terus mencatatkan perkembangan positif," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Project Director LRT Jakarta Fase 1B, Prasetyo Rianda Mulyo, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Prasetyo menjelaskan bahwa di Zona 1, perkembangan mencakup penyelesaian 1,29 rail dan 3rd rail, pekerjaan arsitektural seperti lantai, dinding, fasad, serta pembangunan linkway di Stasiun Rawamangun. Sementara itu, di Zona 2, pengerjaan balok girder telah mencapai penyambungan 10 span di area Jalan Tambak.
Baca juga: Tragis! Anak SMP Tewas Tertabrak KRL di Dekat Jalan Raya Bomang Bogor
"Saat ini kami terus melakukan akselerasi, khususnya pada area Zona 2 di Jalan Pramuka Raya, Matraman, dan area Manggarai yang sudah dimulai," tambahnya.
Proyek ini diharapkan tidak hanya mengurangi kemacetan, tetapi juga menjadi moda transportasi modern dan nyaman bagi warga Jakarta.
LRT Jakarta Fase 1B direncanakan memiliki lintasan sepanjang 6,4 kilometer yang mencakup lima stasiun, yaitu Stasiun Velodrome, Rawamangun, Pramuka BPKP, Pasar Pramuka, Matraman, dan Manggarai. Proyek ini ditargetkan selesai pada 2026, dengan integrasi antarmoda di Stasiun Manggarai sebagai stasiun sentral.
PT Jakarta Propertindo juga memanfaatkan teknologi Building Information Modelling (BIM) untuk memantau perkembangan proyek. "Teknologi ini memungkinkan deteksi dini atas ketidaksesuaian kualitas dan desain serta berfungsi sebagai bank data untuk seluruh proyek LRT Jakarta Fase 1B," jelas Prasetyo.
Antusiasme masyarakat terhadap proyek ini semakin meningkat. Warga berharap keberadaan LRT Jakarta Fase 1B dapat menjadi alternatif transportasi yang efisien. Lukman, seorang warga Jakarta, mengungkapkan harapannya. "Saya berharap dengan adanya LRT Jakarta Fase 1B, waktu tempuh saya pergi ke kantor bisa lebih singkat," tuturnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, pada Januari 2024 jumlah pengguna transportasi umum di Jakarta mencapai 34.175.182 penumpang, meningkat 23,76 persen dibandingkan Januari 2023. Data ini menunjukkan tren masyarakat yang semakin beralih ke angkutan umum.
(Sumber: Antara)