Ntvnews.id, Jakarta - Sebuah prasasti batu yang memuat ukiran 10 Perintah Tuhan atau The Ten Commandments terjual seharga 5 juta Dolar Amerika dalam sebuah pelelangan di Balai Lelang Sotheby's New York Amerika Serikat.
Prasasti batu berukir 10 Perintah Tuhan itu dikatakan ditemukan selama penggalian untuk pembangunan jalur kereta api.
Prasasti itu akhirnya sampai di Museum Taurat hidup di Brooklyn sebelum dijual kepada seorang kolektor pribadi. Dalam prasasti batu tersebut ditulis dengan aksara Paleo Ibrani dan menurut Balai Lelang Sotheby's disimpan secara pribadi sampai seorang arkeolog yang tinggal di Israel menyadari pentingnya naskah itu dan membelinya.
Dalam sebuah pernyataan Sotheby's mengatakan bahwa prasasti batu tersebut telah dipelajari oleh para ilmuwan terkemuka di bidang tersebut dan diterbitkan dalam sejumlah artikel dan buku ilmiah.
"Desember ini Sotheby's akan melelang salah satu artefak terpenting yang pernah saya temui dalam sejarah dunia. Lempengan prasasti lengkap paling awal dari Sepuluh Perintah Tuhan," kata Spesialis Judaica di Sotheby's New York Sharon Liberman Mintz seperti diberitakan Nusantara TV dalam program NTV Morning, Kamis (19/12/2024).
"Di hadapan anda ada sebuah batu berusia lebih dari 1.500 tahun," imbuhnya.
Liberman menjelaskan batu itu berasal dari periode Bizantium Romawi akhir. Baru itu ditulis dalam aksara Ibrani Paleo dalam dua puluh baris, ayat-ayat dari Sepuluh Perintah Tuhan.
"Sangat mengasyikan bekerja dengan benda kuno ini. Tidak ada batu lain seperti itu di tangan pribadi," ujarnya.
"Ini adalah satu-satunya waktu di mana ini akan tersedia untuk dijual kepada publik. Semua bagian lainnya, baik berupa fragmen kecil berada di museum kecil di Israel, satu di Leeds. Namun ini saja. Ini adalah kesempatan untuk memiliki prasasti batu tertua dari Sepuluh Perintah Tuhan," pungkasnya.
Angka penjualan batu prasasti tersebut mencapai 5 juta Dolar AS meskipun ada pertanyaan seputar keaslian prasasti Batu tersebut. Beberapa ahli menyatakan keraguan seputar dugaan asal-usulnya yang disebut berasal dari antara tahun 300 dan 800 Masehi.
Kekurangan lain dari prasasti batu seberat 52 kg tersebut yang dikatakan ditemukan pada tahun 1913 di wilayah yang sekarang disebut Israel adalah bahwa lempengan itu hanya memuat sembilan dari 10 Perintah Tuhan yang dianggap suci oleh orang Yahudi dan Kristen.