Dagangan Siswi Dibuang, Kepsek: Siswa Kerap Diperlakukan Tak Menyenangkan Ibu Kantin

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Des 2024, 09:26
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Jualan Siswa Dibuang Ibu Kantin Jualan Siswa Dibuang Ibu Kantin (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Sebuah video yang ramai dibicarakan di media sosial memperlihatkan tindakan seorang ibu kantin di MTs Nurul Huda, Desa Kalibuntu, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, yang membuang jajanan dagangan seorang siswi pada Kamis, 19 Desember 2024.

Dalam video berdurasi 28 detik tersebut, tampak makanan seperti sosis, roti, dan mi tergeletak di tanah. Siswi yang menjual makanan itu pun menangis karena menerima perlakuan kasar dari ibu kantin.

Basuni, Kepala MTs Nurul Huda Kalibuntu membenarkan kejadian itu. Ia menjelaskan bahwa peristiwa dalam video yang beredar itu terjadi pada Selasa, 17 Desember 2024.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by 99 Group (@99channel_)

Baca Juga: Niat Bantu Orangtua, Siswa MTS di Brebes Ini Menangis Usai Dagangannya Dibuang Ibu Kantin

Menurut Basuni, kegiatan berjualan yang dilakukan para siswa adalah bagian dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Rahmatan lil Alamin.

"Pembina OSIS mengkoordinir siswa untuk berwirausaha dengan membuat program. Mereka berjualan jajanan kekinian, hasilnya dikumpulkan. Yang berminat beli ya beli. Ini bagian pembelajaran siswa untuk berwirausaha," ungkap Basuni kepada wartawan di sekolahnya.

Basuni juga menyampaikan kejadian serupa bukan kali pertama dialami oleh para siswa. Ia mengungkapkan, para siswa sering mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari ibu kantin tersebut.

Jualan Siswa Dibuang Ibu Kantin <b>(Instagram)</b> Jualan Siswa Dibuang Ibu Kantin (Instagram)

Baca Juga: Usai Hina Pedagang Es Eeh, Gus Miftah Minta Posting Borong Jajanan

Ibu kantin yang diketahui bernama Sominah (70) merasa tidak terima karena dagangannya menjadi kurang laku akibat adanya penjual lain.

Setelah video tersebut menyebar luas, sejumlah pihak, termasuk Polsek Losari, datang ke sekolah untuk mencari kebenaran. Mediasi dilakukan bersama camat dan kepala desa setempat.

Selain itu, mediasi juga melibatkan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3KB) Brebes serta Kemenag Brebes, meskipun ibu kantin tersebut tidak hadir dalam proses tersebut.

x|close