Ntvnews.id, Moskow - Rusia mengecam tindakan Israel yang mencaplok wilayah Suriah, demikian disampaikan Presiden Rusia, Vladimir Putin, dalam konferensi pers tahunan pada Kamis, 19 Desember 2024.
"Berbagai pihak mungkin melihat bahwa Israel bertindak sepenuhnya sesukanya. Rusia menentang segala bentuk perampasan wilayah Suriah. Posisi kami di sini tegas dan tidak akan berubah," kata Putin.
"Namun, Israel juga menghadapi tantangan keamanan yang perlu mereka atasi," tambah Presiden Rusia tersebut.
Rusia berharap suatu saat nanti Israel akan menarik pasukannya dari Suriah, meskipun saat ini Israel terus mengirimkan pasukan dan memperkuat kedudukannya di wilayah tersebut, ujar Putin.
"Pada akhirnya, pihak yang paling diuntungkan dari peristiwa yang terjadi di Suriah saat ini adalah Israel," ungkap Putin.
Baca juga: Putin Ungkap Kesiapan Bertemu dan Berunding dengan Donald Trump
Selain itu, Putin mendorong agar masalah terkait Kurdi dapat diselesaikan dengan otoritas yang menguasai wilayah Suriah.
Pada awal Desember, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan bahwa kesepakatan mengenai pemisahan pasukan Israel dan Suriah di Dataran Tinggi Golan, yang tercapai setelah Perang Yom Kippur 1973, kini sudah tidak berlaku lagi.
Netanyahu beralasan bahwa militer Suriah telah meninggalkan posisinya setelah kejatuhan rezim Assad, dan selanjutnya memerintahkan tentara Israel untuk menduduki zona demarkasi tersebut.
Pada Minggu, 15 Desember 2024, pemerintahan Netanyahu menyetujui rencana untuk menggandakan jumlah penduduk Israel di wilayah Dataran Tinggi Golan yang telah dianeksasi tersebut.
(Sumber: Antara)