Fakta-fakta Kasus Bullying di SMAN 70 Jakarta, 5 Pelaku Dikeluarkan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Des 2024, 14:54
thumbnail-author
Adiansyah
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi bullying. Ilustrasi bullying. (Freepik)

Ntvnews.id, Jakarta - Kasus bullying yang terjadi di SMA Negeri 70 Jakarta mencuat ke permukaan setelah tindakan perundungan yang dilakukan oleh lima siswa terhadap seorang teman mereka, berinisial ABF.

Dinas Pendidikan DKI Jakarta langsung bertindak cepat dengan memberikan sanksi tegas terhadap para pelaku.

Bagaimana selengkapnya? Berikut adalah fakta-fakta penting yang perlu diketahui tentang kasus ini, dilansir dari berbagai sumber.

1. Tindak Lanjut Dinas Pendidikan DKI Jakarta

Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengonfirmasi bahwa lima siswa yang terlibat dalam kasus bullying ini telah diberikan sanksi berat, yaitu dikeluarkan dari SMAN 70 dan dipindahkan ke sekolah lain.

Hal ini disampaikan oleh Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Sarjoko, dalam keterangan resmi pada Jumat, 20 Desember 2024.

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga memberikan perhatian khusus kepada korban bullying, ABF, dengan memberikan pendampingan psikologis guna memulihkan kondisi mentalnya yang terganggu akibat perundungan tersebut.

2. Proses Investigasi 

Ilustrasi Bullying atau Perundungan <b>(Pixabay)</b> Ilustrasi Bullying atau Perundungan (Pixabay)

Sarjoko menambahkan bahwa pihak sekolah, melalui Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK), telah melakukan investigasi menyeluruh terkait perundungan ini.

Investigasi melibatkan pihak Polres Jakarta Selatan, Inspektorat DKI Jakarta, Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Selatan, serta orang tua siswa yang terlibat.

Selain itu, SMAN 70 Jakarta juga akan mengadakan sosialisasi mengenai anti-bullying bagi seluruh siswa untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan saling menghormati.

3. Perundungan di Kamar Mandi Sekolah

Sebelumnya, kasus perundungan ini bermula pada Rabu, 4 Desember 2024, ketika orang tua ABF melaporkan insiden tersebut ke Polres Metro Jakarta Selatan.

Berdasarkan laporan polisi, korban dipanggil oleh teman seangkatannya untuk pergi ke kamar mandi di lantai dua sekolah. Setibanya di lokasi, ABF ditemui oleh beberapa kakak kelas, salah satunya berinisial F, yang diduga menjadi pelaku utama.

Menurut penuturan orang tua korban, ABF ditarik paksa oleh F dan keduanya terlibat cekcok di dalam toilet.  Diduga, F memukul ABF hingga jatuh, dan setelah itu korban kembali dipukuli oleh teman-teman F yang ada di sekitar toilet.

Selain mengalami luka memar di beberapa bagian tubuhnya, ABF juga kehilangan sepatu dan ponselnya yang diambil oleh pelaku.

x|close