Ntvnews.id, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memproyeksikan bahwa puncak arus mudik akan terjadi pada 21 dan 28 Desember 2024, sementara puncak arus balik diperkirakan berlangsung pada 29 Desember 2024 dan 1 Januari 2025.
Menindaklanjuti hal tersebut, Sigit menjelaskan bahwa pihaknya telah memetakan potensi kepadatan di jalur-jalur utama seperti jalur tol, arteri, dan penyeberangan laut.
"Upaya rekayasa lalu lintas dan koordinasi lintas sektor telah disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan volume kendaraan," ungkap Sigit.
Baca Juga: Letjen Nugroho Sulistyo Budi Dilantik Menjadi Kepala BSSN
Sigit berharap langkah-langkah antisipasi yang telah dirancang dapat membantu masyarakat menjalankan ibadah, mudik, serta merayakan pergantian tahun dengan aman dan lancar.
"Kami ingin memastikan seluruh rangkaian kegiatan Nataru dapat berlangsung aman, tertib, dan kondusif," ujarnya.
Selain itu, Sigit telah menginstruksikan pembentukan satuan tugas (satgas) khusus untuk mengantisipasi potensi bencana selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), seperti curah hujan tinggi yang berpotensi menyebabkan banjir atau longsor.
"Kami mempersiapkan personel untuk mengantisipasi curah hujan tinggi yang dapat memicu bencana. Untuk itu, kami membentuk Satgas khusus dalam Operasi Lilin 2024 untuk menangani situasi tersebut," jelasnya.
Baca Juga: Jadwal Mudik Gratis Libur Nataru Kemenhub dan Cara Daftarnya
Satgas ini, lanjut Sigit, melibatkan berbagai instansi termasuk TNI, Polri, Basarnas, dan BNPB. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dan kekompakan di antara para pemangku kepentingan untuk memastikan pengamanan selama libur Nataru berjalan dengan baik.
"Sinergitas dan soliditas seluruh pemangku kepentingan adalah kunci utama untuk memastikan pengamanan dan pelayanan selama rangkaian Operasi Nataru terlaksana dengan baik," tutupnya.