Ntvnews.id, Jakarta - Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya menilai, Anies Baswedan berpeluang besar menang apabila maju sebagai calon gubernur (Cagub) dalam pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024.
Dia menyebutkan, Anies memiliki elektabilitas dan tingkat kepuasan yang tinggi. Sebagai incumbent, Anies juga dinilai memiliki modal investasi politik dan sosial paling besar.
"Meski dikatakan kalah dalam pertarungan di Pilpres lalu, tetapi ini adalah bentuk konsolidasi politik buat Mas Anies termasuk di Jakarta. Jadi kalau dilihat dari sisi elektabilitas, saya pikir peluang Mas Anies tetap besar," ujar Yunarto saat menjadi narasumber dalam program NTV Election di Nusantara TV, Selasa (28/5/2024).
Dia menjelaskan, berdasarkan sejumlah hasil survei yang pernah dilakukan Charta Politika, elektabilitas atau tingkat keterpilihan Anies masih diposisi pertama.
"Setelah Mas Anies, muncul nama-nama seperti Ridwan Kamil, Ahmad Sahroni, Riza Patria, Bima Arya dan lain-lain," sambungnya.
Namun, kata dia, yang menarik bukan tentang peluang, melainkan apakah sudah bisa dipastikan tiket untuk Anies maju di Pilgub DKI Jakarta memenuhi treshold 20 persen sudah aman.
"Saya melihat sampai sekarang praktis baru PKS, karena DPW PKS DKI itu sudah mengajukan nama Mas Anies. Memang sempat ada suara yang mengatakan koalisi perubahan, yakni PKS, NasDem dan PKB itu akan tetap satu suara."
"Tapi kita tahu isu-isu di level konstelasi nasional, NasDem dan PKB sepertinya mulai agak condong untuk masuk ke dalam pemerintahan Prabowo-Gibran. Kalau ini terjadi, bukan tidak mungkin yang disebut dengan Koalisi Perubahan bisa saja tidak menjelma dalam koalisi di DKI Jakarta," tambah Yunarto.
Meskipun PKS sebagai partai pemenang di DKI Jakarta, namun menurutnya, dibutuhkan satu partai lagi untuk bisa mengusung Anies.
"Yang menarik adalah sisanya tinggal PDI Perjuangan. Apakah mungkin PDI perjuangan masuk dan mendukung Mas Anies? Itu menjadi catatan yang menarik," tukas Yunarto.