Ribuan Mantan Anggota Jamaah Islamiyah Ikrar Setia kepada NKRI

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Des 2024, 12:01
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Anggota Densus 88 Polri saat mengamankan teroris. (Antara) Anggota Densus 88 Polri saat mengamankan teroris. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Ribuan mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) menyatakan ikrar kesetiaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal ini dinyatakan langsung oleh 1.400 eks JI di Convention Hall Terminal Tirtonadi, Solo, Jawa Tengah, dan di seluruh Indonesia secara daring, Sabtu, 21 Desember 2024.

Pembacaan ikrar dipimpin Ustaz Nuaim, mantan tokoh senior JI, dan diikuti seluruh anggota JI yang hadir. Ikrar setia disaksikan langsung Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kepala Densus 88 Antiteror Polri Irjen Pol Sentot Prasetyo, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Eddy Hartono.

Lalu, Menteri Sosial Siafullah Yusuf, Menteri Hukum Supratman Andi Agtas, Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, Kapolda Jateng Irjen Ribut Hari Wibowo, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen Deddy Suryadi, dan Wali Kota Solo Teguh Prakosa.

Kepala Densus 88 Antiteror Polri, Irjen Sentot Prasetyo, menjelaskan pembubaran Jamaah Islamiyah telah dilakukan di berbagai wilayah di Indonesia. Menurutnya, eks anggota JI menunjukkan komitmen penuh untuk kembali ke NKRI.

"Kami melihat mereka telah berkomitmen untuk sepenuhnya kembali ke NKRI," ujar Sentot.

Sentot menilai, deklarasi ini menjadi bukti nyata bahwa persatuan dan kesadaran kolektif mampu mengatasi perpecahan. Kehadiran mantan JI di acara ini, menurutnya ialah simbol nyata sinergi dalam menjaga persatuan bangsa.

"Ikrar ini bukan sekadar seremonial. Ini adalah bukti nyata bahwa negara hadir dengan tangan terbuka menyambut mereka kembali sebagai bagian penting dari bangsa Indonesia," tutur Sentot.

Ia menjelaskan, sekitar 1.400 mantan anggota JI hadir secara langsung, sementara sekitar 7.000 lainnya mengikuti secara daring dari 34 daerah, 36 lembaga pemasyarakatan, dan dua rumah tahanan.

"Setiap orang memiliki masa lalu. Begitu juga mereka. Mereka telah menjalani konsekuensi atas perjalanan yang keliru, baik melalui proses hukum maupun refleksi hingga menemukan kebenaran sejati," papar dia.

Sentot mengatakan, eks anggota JI kini memahami bahwa perjuangan sejati bukanlah melawan negara, tetapi bersama-sama membangun bangsa.

"Hari ini mereka datang dengan hati yang tulus, berikrar kembali kepada NKRI, dan berkomitmen berkontribusi untuk negeri ini," tandasnya.

x|close