Trump Ancam Rebut Kembali Terusan Panama Jika Tarif Tidak Diturunkan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Des 2024, 18:07
thumbnail-author
Elma Gianinta Ginting
Penulis
thumbnail-author
Ramses Manurung
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Presiden terpilih AS, Donald Trump Ilustrasi - Presiden terpilih AS, Donald Trump (ANTARA/Xinhua)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengancam akan merebut kembali kontrol atas Terusan Panama jika negara sekutu AS tersebut tidak menurunkan tarif yang menurutnya terlalu tinggi untuk penggunaan jalur pelayaran tersebut.

Dalam sebuah postingan di media sosialnya, Truth Social, Trump menyatakan bahwa Terusan Panama adalah aset penting bagi Amerika Serikat, baik dari segi ekonomi maupun keamanan nasional.

Namun, Trump mengkritik tarif tinggi yang diterapkan Panama terhadap jalur pelayaran itu, menyebut kebijakan tersebut "tidak masuk akal" dan menegaskan bahwa "penipuan ini" harus dihentikan.

"Jika kebijakan ini, baik dari segi moral maupun hukum, tidak ditegakkan, kami akan meminta agar Terusan Panama dikembalikan sepenuhnya kepada kami," ujar Trump pada Minggu, 22 Desember 2024.

Baca juga: Putin Ungkap Kesiapan Bertemu dan Berunding dengan Donald Trump

Terusan Panama adalah jalur air buatan yang terletak di Panama, Amerika Tengah, yang membentang di Tanah Genting Panama, menghubungkan Samudra Atlantik dengan Samudra Pasifik.

Terusan ini menyumbang sekitar 5 persen dari lalu lintas maritim global dan berperan penting dalam perdagangan serta mobilisasi militer Amerika Serikat.

Pernyataan Trump dibuat saat Panama memegang kendali yang kuat atas jalur perairan tersebut, yang menghasilkan pendapatan hampir lima miliar dolar AS pada tahun lalu.

Terusan Panama adalah jalur utama pengangkutan barang antara AS dan Asia, melayani negara-negara seperti China, Jepang, dan Korea Selatan.

Amerika Serikat membangun sebagian besar terusan dan mengelola wilayah sekitarnya selama beberapa dekade, namun akhirnya menyerahkan kontrol penuh atas terusan itu kepada Panama setelah periode pengelolaan bersama.

(Sumber: Antara)

x|close