Ntvnews.id, Abuja - Kericuhan terjadi di luar pusat distribusi bantuan beras kepada warga di Nigeria selatan, menyebabkan 22 orang tewas.
"Kericuhan di luar pusat distribusi beras kepada warga di Nigeria selatan menewaskan 22 orang," ujar otoritas keamanan Nigeria, dikutip dari reuters, Senin, 23 Desember 2024.
Insiden ini berlangsung pada Sabtu, 21 Desember 2024 waktu setempat di Kota Okija. Peristiwa tersebut mirip dengan kericuhan yang terjadi di luar sebuah gereja di daerah Ibu Kota Abuja saat pembagian bantuan makanan untuk orang-orang rentan dan lansia.
Kericuhan di Abuja sebelumnya menewaskan 10 orang. Kedua insiden tersebut memaksa Presiden Nigeria, Bola Tinubu, membatalkan sejumlah agenda kenegaraan.
Baca Juga: Wapres Gibran Bagi-bagi Bansos, Istana: Nggak Apa-apa
Juru Bicara Kepolisian Negara Bagian Anambara, Tochukwu Ikenga, menyampaikan simpati pemerintah kepada keluarga korban tewas dalam kericuhan di Okija. Dia juga menyebut bahwa penyelidikan terkait jumlah korban tewas masih berlangsung.
"Penyelidikan atas insiden malang ini masih berlangsung," ungkap Tochukwu dalam sebuah pernyataan yang mengonfirmasi jumlah korban tewas sebanyak 22 orang.
Sementara itu, polisi sebelumnya melaporkan jumlah korban tewas dalam insiden di Abuja, termasuk empat anak di antara 10 korban jiwa, akibat kericuhan di luar Gereja Katolik Tritunggal Mahakudus di distrik Maitama.
Baca Juga: Mensos Pastikan Bansos Darurat Tetap Diteruskan Menjelang Pilkada
Presiden Tinubu turut menyampaikan belasungkawa atas kejadian di Okija. Dia menyoroti bahwa momen pembagian bantuan yang seharusnya membawa kebahagiaan justru berakhir dengan tragedi.
"Di saat penuh kegembiraan dan perayaan, kami berduka bersama sesama warga yang berduka atas kehilangan orang-orang yang mereka cintai. Doa kami untuk penghiburan dan kesembuhan ilahi menyertai mereka," ucap Presiden Tinubu.