Viral Video Lawas Kader PDIP Dedy Sitorus Dukung Kenaikan Pajak 12 %

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Des 2024, 15:20
thumbnail-author
Zaki Islami
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Deddy Sitorus Deddy Sitorus (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) dan Anggota DPR RI Komisi II, Deddy Sitorus pernyataan lawasanya kembali viral mengenai dukungan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Melansir akun TikTok @opinibebas, Senin 23 Desember 2024, dalam unggahan akun tersebut, Deddy Sitorus dengan lancar mendukung kenaikan pajak.

Baca Juga: 

@opinibebas #dedysitorus #pdiperjuangan #pajakppn #viral #goviral #fyp #fyp? ? original sound - OPINI BEBAS" >BNN: DPO Kasus Narkoba Sepanjang Tahun 2024 Sebanyak 363 Orang

"Prinsip yang berlaku di semua negara segala produk dan jasa di pajakin di seluruh negara. Kita masih termasuk negara yang sangat rendah, kalau kita lihat data-datanya itu, kita masih 10 persen, rata-rata di 127 negara itu sudah mencapai 15 persen lebih, jadi kalau bicara soal apa relaksasi atau kemudahan pajak kita ini hebat," kata Deddy Sitorus.

@opinibebas #dedysitorus #pdiperjuangan #pajakppn #viral #goviral #fyp #fyp? ? original sound - OPINI BEBAS

"Pajak adalah instrumen negara untuk melahirkan keadilan, jadi tentu pernyataan bahwa pemerintah kejam, saya kira itu pernyataan yang dilontarkan oleh Bang Mardani," sambungnya.

Ia mengatakan lebih lanjut bahwa kenaikan pajak tidak akan membuat rakyat menderita, "Karena tidak mungkin, bahwa kenaikan pajak itu dimasukan untuk membuat rakyat menderita," tutup Deddy Sitorus.

Namun setelah menjadi opisis, Deddy Sitorus malah meminta untuk dipertimbangkan kembali mengenai rencana kenaikan PPN yang bakal berlaku pada 1 Januari 2025.

"Jadi, sama sekali bukan menyalahkan pemerintahan Pak Prabowo (Subianto), bukan, karena memang itu sudah given dari kesepakatan periode sebelumnya," kata Deddy Sitorus.

"Kita minta mengkaji ulang apakah tahun depan itu sudah pantas kita berlakukan pada saat kondisi ekonomi kita tidak sedang baik-baik saja. Kita minta itu mengkaji," sambungnya.

x|close